Bvrtan Kembali dengan Menyanyikan Suara Kaum Buruh dan Tani

Bvrtan Kembali dengan Menyanyikan Suara Kaum Buruh dan Tani
MISTERIUS: Dua personel Bvrtan saat peluncuran album terbarunya di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (16/8). Foto: Dedi Yondra/JPNN.Com

Bvrtan mencoba mengeksplorasi sound dan riffing pada album teranyarnya. Semua jauh dari sentuhan ekstremitas dari album-album mereka sebelumnya, yakni dengan menyajikan sound yang lebih ramah telinga. 

Bagian yang tidak kalah penting dalam album Gagak Pancakhrisna adalah lirik. Tentunya lirik tentang sosial, terutama kehidupan kaum buruh dan tani masih jadi peluru Bvrtan.

Menurut Pak Kades, masih banyak masalah hidup yang dihadapi para buruh, khususnya petani. Semua lirik dikemas dengan sangat apik tanpa balutan kalimat indah yang bertele-tele.

"Gagak diambil karena suaranya, sementara Pancakhrisna adalah lima sisi gelap. Jadi album ini gelap, sisi lirik, dan bicara soal kehidupan dasar-dasar di Svkatani (daerah imajinasi Bvrtan)," urai sang vokalis.

Cover album Gagak Pancakhrisna juga digarap istimewa. Karya itu adalah sketsa dari seniman bernama Edvard Mvnch asal Norwegia.

Sampul album itu menggambarkan manusia berbadan burung di atas orang yang sedang sekarat. Kesannya sangat cocok dengan judul album yang menggambarkan sarkasme dari dasar negara di mana rakyat yang masih sekarat di bawah naungan burung tersebut.

Rilisan fisik album baru Bvrtan diproduksi oleh Blackandje Records. Album Gagak Pancakhrisna diharapkan menjadi sajian segar bagi para pencinta musik black metal Indonesia dan luar negeri. 

"Bandnya agak unik, rasanya sayang dilewatkan. Ini jadi album setelah terakhir 2012 lalu," ujar Mitra dari Blackandje Records.(mg3/jpnn)


Band black metal Bvrtan yang identitas para personelnya masih misterius akhirnya comeback setelah lama menghilang.


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News