Cabai dan Bawang Merah Murah setiap September - Oktober

Cabai dan Bawang Merah Murah setiap September - Oktober
Cabai. Ilustrasi Foto: JPG/JPNN.com

Itu terjadi sejak lima tahun terakhir. "Dari pantauan tahun-tahun sebelumnya, harga (cabai, Red) akan naik di tingkat petani pada akhir Oktober mendatang," katanya.

Anjloknya harga cabai hampir sama dengan bawang merah. Bahkan komoditas bawang merah DIJ harus dilelang di DIJ untuk mendapatkan harga lebih baik. "Syukurlah, kami mendapat harga Rp 12.500 per kilogram,” katanya.

Untuk pasar lelang di tingkat kabupaten, kata Pulung, sedang direncanakan secepatnya. Paling cepat minggu ini. "Kami tidak bisa menahan terlalu lama. Harus gerak cepat," sambungnya.

Guna menahan harga cabai agar tak terus merosot, Pulung berjanji melakukan intervensi kepada petani. Caranya, menggelar pasar lelang, mengurangi biaya produksi, dan mengarahkan kelompok tani untuk berwirausaha. “Untuk menekan biaya produksi petani harus menanam dengan biji,” jelasnya.

Strategi wirausaha yang dimaksud adalah membuat produk olahan cabai dan bawang. Misalnya, bawang goreng dan cabai bubuk. Pulung mengklaim telah menularkan ilmu agribsinis agar para petani mampu berinovasi. “Sekarang tinggal diimplementasikan saja ilmu itu,” kata Pulung.

Sementara upaya mencegah harga cabai turun drastis, Pulung mengusulkan kepada petani agar membentuk jaringan untuk menjual langsung ke pasar. “Jangan menunggu tengkulak datang dan mengambil barang. Petani juga harus lebih proaktif,” ingatnya.

Pulung berharap, petani terus belajar entrepreneurship. Dengan menjual hasil panen langsung ke pasar atau mengolahnya supaya hasil panen lebih bernilai ekonomi. (ega/yog)


Harga cabai merah keriting hanya Rp 8 ribu per kilogram di tingkat petani, sementara di pasaran bisa Rp 25 ribu per kg.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News