Cabai di Magetan Dikabarkan Terserang Penyakit, Tim POPT Langsung Turun Tangan

Cabai di Magetan Dikabarkan Terserang Penyakit, Tim POPT Langsung Turun Tangan
Lahan cabai di Desa Nitikan dan Pacalan Kecamatan Plaosan Magetan. Foto dok Kementan

"Lahan yang di medsos itu milik pak agus. Luas lahan 2.500 meter dengan jumlah tanaman 4.500 batang, kok di medsos simpang siur gitu ya," ucap Sujono.

Koordinator POPT Kabupaten Magetan, Sumarlan mengatakan hasil pengamatan yang dilakukan pihaknya di Desa Nitikan dan Pacalan, serangan virus terhadap tanaman cabai prosentasenya sangat rendah dan tidak sampai meluas. Faktanya tak lebih dari 1% (yang terserang virus), hanya pada luasan 0,2 hektaran atau sekitar 3.400 an batang cabai keriting.

"Padahal satu kecamatan Plaosan luas lahan cabai mencapai 6.488 hektar. Jadi sangat kecil sekali yang terserang. Tak sampai berhektar-hektar di tiga desa terserang semua seperti yang diberitakan. Ngawur itu beritanya," katanya.

Menurut Sumarlan, beberapa tanaman memang ada yang terkena gangguan jamur tapi itu hanya sedikit. Penyebab serangan virus dan jamur pada cabai karena petani tidak serempak waktu tanamnya. Selain itu cara budidaya cabai dinilaianya masih asal-asalan, semaian benih sudah terinfeksi virus serta baby bag yang tidak dilepas saat tanam sehingga menyebabkan perkembangan akar dan pertumbuhan tanaman terganggu.

"Penggunaan pestisida juga cenderung asal, karena petani rata-rata belum bisa membedakan antara hama, penyakit,atau fungi atau jamur. Semua disamaratakan. Yang terjadi bukannya menekan malah membuat hama penyakit makin kebal," terangnya.

"Waktu ada air, petani menggunakan sistem 'leb' dengan drainase yang kurang baik sehingga tanah menjadi lembab dan rentan ditumbuhi jamur," imbuh Sumarlan.

Kasubdit Cabai dan Sayuran Buah Ditjen Hortikultura, Mardiyah Hayati menyarankan agar para petani bisa memperbaiki tatacara budidaya cabai yang baik dan benar. Penting sekali petani menerapkan manajemen tanaman sehat, yaitu mulai dari benih sehat, bebas hama dan penyakit dan diseleksi sebelum ditanam.

"Coba lakukan pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan satu famili. Jangan menanam cabai terus-terusan nyambung dengan cabai lagi atau tomat," kata Mardiyah.

Sujono menyayangkan pemberitaan sebelumnya yang tidak sesuai fakta. Padahal lahan terserang penyakit tersebut, luasnya sempit yakni hanya ribuan meter saja, terserang karena tanaman apkir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News