Cabai Merah Sumbang Inflasi Tertinggi
jpnn.com, JAKARTA - Harga bahan pangan membuat inflasi pada November 2017 mencapai 0,20 persen.
Adapun tingkat inflasi tahun kalender 2017 mencapai 2,87 persen. Sementara itu, tingkat inflasi secara year-on-year (yoy) mencapai 3,30 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto menuturkan, inflasi terjadi karena naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran.
“Namun, yang tertinggi adalah kelompok bahan makanan dengan kenaikan harga 0,37 persen. Kelompok itu memberikan andil inflasi 0,09 persen,’’ kata Kecuk, Senin (4/12).
Komoditas yang dominan memberikan andil adalah cabai merah sebesar 0,06 persen, beras (0,03 persen), dan bawang merah (0,02 persen).
Sementara itu, daging ayam ras, ikan segar, dan telur ayam ras masing-masing menyumbang 0,01 persen.
Meski beras memberikan andil inflasi cukup kecil, bobotnya cukup besar.
Harga beras pada semua golongan naik. Beras kelas medium di tingkat penggilingan pada November 2017 naik 1,79 persen sehingga menjadi Rp 9.280 per kilogram.
Adapun tingkat inflasi tahun kalender 2017 mencapai 2,87 persen. Sementara itu, tingkat inflasi secara year-on-year (yoy) mencapai 3,30 persen.
- Pemprov DKI Jakarta Yakin Inflasi 2024 Masih Bisa Dikendalikan
- Kinerja Pemprov Jateng pada 2023 Mengalami Peningkatan
- Kementan Gandeng TNI AD untuk Wujudkan Lampung Menjadi Sentra Produksi Beras Nasional
- Sumsel Launching 7 Gerakan Serentak untuk Memaksimalkan Hasil Pembangunan
- Melantik Pj Wali Kota Tegal, Nana Minta Kendalikan Inflasi Menjelang Lebaran
- Catatan Ketua MPR: Merawat Daya Beli dan Konsumsi Rumah Tangga