Cadangan Devisa Tinggal USD 51 miliar
Depresiasi Rupiah Ganjal Ekspektasi Penurunan BI Rate
Kamis, 06 November 2008 – 09:57 WIB

Cadangan Devisa Tinggal USD 51 miliar
Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan paling banter BI hanya akan menahan BI rate di posisi 9,5 persen. Sebab jika diturunkan, akan bisa membuat rupiah terdepresiasi. "Untuk sementara, sulit menurunkan BI rate karena rupiah labil. Walau inflasi bulanan turun, ekspektasi inflasi juga belum turun tajam," kata Fauzi.
Baca Juga:
Di sisi lain, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga tahun ini masih mampu berada di kisaran 6,4 persen. Namun dampak penurunan ekonomi dunia akan sudah berpengaruh pada kuartal keempat tahun ini. Sehingga bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tiga bulan terakhir tahun ini hanya 5,9 persen. "Tetapi karena kuartal-kuartal sebelumnya sudah tinggi, seluruh tahun bisa 6,1-6,2 persen," kata Hartadi.
Dampak total atas perlambatan ekonomi dunia akan terasa pada 2009. Hartadi mengatakan neraca pembayaran dan nilai tukar akan mencari keseimbangan baru. "Kita harapkan dengan dibantu respons kebijakan, adjustment bisa dilakukan secara teratur," kata Hartadi.
Secara terpisah, Ketua Komite Tetap Bidang UMKM Kadin Sandiaga S. Uno mengatakan, otoritas perbankan mestinya mengutamakan gerak sektor riil untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Inflasi sudah melandai, sehingga koreksi suku bunga BI rate menjadi kewajiban bagi bank sentral. "BI rate sudah seharusnya turun," ujarnya.
JAKARTA - Upaya penguatan nilai tukar rupiah melalui intervensi pasar Bank Indonesia (BI) telah menguras cukup banyak cadangan devisa. Hingga akhir
BERITA TERKAIT
- Utamakan Keselamatan, KAI Raih 2 Penghargaan di Ajang WISCA 2025
- Maksimalkan Pasar Ekspor, SIG Kebut Proyek Dermaga & Fasilitas Produksi di Tuban
- Perkuat Budaya Keselamatan Berkelanjutan, KAI Raih Penghargaan di WISCA 2025
- Ketum HIPPI Jaksel Apresiasi Langkah Berani BI Perluas Ekspansi QRIS Lintas Negara
- Siap Tingkatkan Ekraf, Gempar Targetkan Sulut Jadi Pintu Gerbang Asia Pasifik
- Bank Mandiri Catat Transaksi Digital Makin Meningkat