Cak Machfud Pastikan Tak Akan Ada lagi Kawasan Pergudangan di Tengah Surabaya

Cak Machfud Pastikan Tak Akan Ada lagi Kawasan Pergudangan di Tengah Surabaya
Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin saat diskusi daring dengan masyarakat logistik di Surabaya. Foto: Antara/HO-Media Center Machfud-Mujiaman

Pengusaha dan pedagang di Indonesia timur kalau mencari barang juga di Surabaya. Meski dalam beberapa tahun terakhir, posisi tersebut sedikit menurun karena matinya Pasar Turi. "Cengkeh dari Maluku Utara, kayu dari Papua masuk ke Surabaya," katanya.

Ke depan, kata dia, peran Surabaya akan semakin besar jika ibu kota jadi pindah ke Kalimantan Timur.

"Barang dari Jatim maupun luar negeri, maupun tenaga kerja ahlinya banyak dibutuhkan dari Jatim, Surabaya. Karena paling dekat Surabaya, Jawa Timur yang paling dekat," ujarnya.

Untuk menyiapkan hal ini, Machfud mengaku sudah menyerap sebagian ilmu dari mantan Gubernur Jatim, Soekarwo.

"Pakde Karwo saat jadi gubernur bercerita, bahwa ketergantungan orang-orang Indonesia timur ke Jawa Timur, dan Surabaya sangat tinggi. Macetnya Surabaya berimbas pada Indonesia timur," katanya.

Untuk meningkatkan peran Surabaya sebagai hub perekonomian Indonesia timur, Machfud menilai salah satu kendala terbesarnya adalah kemacetan. "Jadi harus ada penguraian," katanya.

Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 01 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI.

Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.

Machfud Arifin mengatakan tidak boleh ada lagi kawasan pergudangan dan bongkar muat di tengah Kota Surabaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News