Cak Nanto Singgung Dugaan Keterlibatan Oknum Jenderal

Cak Nanto Singgung Dugaan Keterlibatan Oknum Jenderal
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Sunanto di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (8/10). Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengatakan penangkapan dua polisi aktif tersangka pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan, membuka tabir selama 2 tahun lebih yang menjadi misteri di publik.

Terlebih, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu bersama kelompok civil society telah berteriak-teriak sejak kasus penyiraman terjadi agar pelakunya segera di tangkap.

"Sebetulnya kalau mau jujur, sejak awal jejak pelakunya sudah teridentifikasi, misalnya laporan hasil investigasi Komnas HAM RI, di sana sudah ada jejak yang mengarah ke pelaku, hanya saja memang tidak secara serius ditindaklanjuti dan terkesan ditutup-tutupi," ucap Sunanto di Jakarta, Sabtu (28/12).

Cak Nanto, panggilan akrab Sunanto, menilai dengan penangkapan 2 orang pelaku ini setidaknya menjadi titik terang untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan gamblang.

"Termasuk menemukan keterlibatan seorang jenderal polisi yang disebut-sebut oleh Novel Baswedan selama ini. Di sini akan diuji integritas Polri, jika memang ada indikasi keterlibatan petinggi Polri seperti yang disebut oleh Novel, maka Polri tak boleh membelokkan atau menutup-nutupi proses penyelidikannya," tutur pria asal Madura ini.

Terlepas dari itu semua, tambah Cak Nanto, PP Pemuda Muhammadiyah mengapresiasi kinerja Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dan Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo yang telah menjawab ekspektasi publik selama ini untuk menuntaskan kasus teror terhadap Novel Baswedan. (fat/jpnn)

Ketua KPK Apresiasi Polri:

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Sunanto mengomentari tertangkapnya dua oknum Brimob penyerang Novel Baswedan.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News