Cak Nun Disidang Keluarga, Dibodoh-bodohkan, Sabrang Menghajarnya Habis-Habisan

Cak Nun Disidang Keluarga, Dibodoh-bodohkan, Sabrang Menghajarnya Habis-Habisan
Budayawan cum cendekiawan Emha Ainun Nadjib. Foto: dokumentasi JPNN.com/Ricardo

“Termasuk Sabrang iki ngajar aku entek-entekan (Sabrang ini menghajar saya habis-habisan, red),” tuturnya dalam bahasa Jawa.

Namun, Cak Nun menganggap hal itu sebagai bukti kecintaan keluarganya kepadanya.

"Bagus, kan. Saya, kan, punya anak-anak dan keluarga yang mencintai saya sehingga mengontrol saya," katanya.

Oleh karena itu, Cak Nun meminta maaf. Pertama, tokoh yang juga dikenal sebagai kolumnis itu memohon ampun kepada Allah.

“Saya juga meminta maaf kepada semua yang terciprat menjadi tidak enak atau menjadi menderita, menjadi apa pun, oleh ucapan saya,” ucapnya.

Cak Nun mengaku kesambet sehingga mengucapkan hal yang tidak semestinya.

“Kesambet itu tolong anda pahami sebagai bagian dari hidup manusia,” ujarnya.

Sebelumnya sebuah klip yang beredar di media sosial menunjukkan Cak Nun menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Firaun, Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Haman, sedangkan konglomerat Anthony Salim sebagai Qarun.

Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun disidang oleh keluarganya gara-gara ucapannya soal Indonesia dikuasai Firaun bernama Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News