Calistung Kelas 1-2 SD Dihapus, Ada yang Khawatir

Calistung Kelas 1-2 SD Dihapus, Ada yang Khawatir
Siswa SD di kelas. Foto: FITRIANI/ RADAR KALTARA/JPNN.com

jpnn.com, MALANG - Kebijakan Pemko Malang menghapus baca, tulis, dan hitung (calistung) untuk kelas 1 dan 2 SD mulai tahun ajaran 2019/2020 menuai polemik. Meski bertujuan baik, tak semua sekolah sepakat dengan rencana ini.

Supervisor SD Sabilillah Arianto menyatakan bahwa sejatinya calistung masih dibutuhkan siswa kelas 1 dan 2. Sebab, calistung adalah fondasi dari berbagai ilmu pengetahuan. ”Calistung itu sebenarnya harus diselesaikan di kelas 1 dan 2,” kata dia.

Pria yang sudah mengajar selama 20 tahun itu menyatakan bahwa SD Sabilillah punya sejumlah program yang erat kaitannya dengan calistung. Di antaranya program 4R. Yakni writing, reading, arithmetics, dan reasoning.

Program itu nantinya menghasilkan output 4C, yaitu critical thinking, creativity, collaboration, dan communication. Bila calistung dihapuskan, program 4R juga akan terdampak.

Meski keberatan bila calistung dihapus, Arianto bisa memahami tujuan pemkot yang ingin sekolah memberi porsi lebih banyak pada pendidikan karakter. Ini sebenarnya sudah lama dilakukan oleh SD Sabilillah. ”Pendidikan karakter tidak hanya teori saja, tetapi juga harus dilakukan,” katanya.

BACA JUGA: Mayoritas Guru di Indonesia Lebih Fokus Ajarkan Siswa Menghafal

Terpisah, Winarto, kepala SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang, mengungkapkan, pihaknya memang sudah mengetahui rencana penghapusan calistung. Tapi panduan resminya masih belum ada sampai sekarang.

Soal rencana penghapusan calistung, Winarto menyatakan bahwa pasti akan ada dampak negatif dan positifnya. Dampak negatifnya nanti adalah daya cakap anak terhadap calistung cenderung lambat.

Pemerintah Kota Malang bakal menghapus pendidikan calistung alias baca, tulis, dan hitung untuk kelas 1 dan 2 SD mulai tahun ajaran 2019 / 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News