Calon Ibu Kota Negara Dilanda Kabut Asap, Jam Belajar Dikurangi

Calon Ibu Kota Negara Dilanda Kabut Asap, Jam Belajar Dikurangi
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Foto: Nizar/Kalteng Pos/dok.JPNN.com

Dalam SE tersebut dijelaskan semakin meningkatnya ISPU parameter PM10>101 µg/m³ yang diakibatkan oleh maraknya kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah.

Surat edaran yang dikeluarkan itu didasarkan pada keputusan Menteri Lingkungan Hidup (LHK) Nomor KEP-45/MENLH/10/1997 tentang ISPU yang berada pada kategori tidak sehat, yang bersifat merugikan manusia dan kelompok hewan sensitif, serta bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan dan nilai estetika.

“Dalam kondisi ISPU yang cukup tinggi, diharapkan masyarakat dapat menjaga kesehatan masing-masing dan sedapat mungkin menghindari atau mengurangi aktivitas di luar rumah atau gedung,” kata Sugianto.

Terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernapasan, ibu hamil, serta anak-anak sekolah. Jika terpaksa pergi ke luar ruangan, sebaiknya menggunakan masker. “Selain itu, sesering mungkinlah mengonsumsi air putih,” imbuhnya.

Selanjutnya, bagi yang telah mempunyai gangguan paru dan jantung sebelumnya, gubernur mengimbau yang bersangkutan agar meminta nasihat dokter untuk perlindungan tambahan sesuai kondisi yang dialami.

“Selalu terapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), seperti makan bergizi, jangan merokok, istirahat yang cukup, dan upayakan agar polusi di luar tidak masuk ke dalam rumah, sekolah, kantor, dan ruang tertutup lainnya,” bebernya.

Direktur Eksekutif Walhi Kalteng Dimas N Hartono mengatakan, Dinas Kesehatan dan tempat pelayanan kesehatan mestinya lebih aktif menangani masyarakat yang terdampak kabut asap.

“Khusus untuk pusat pelayanan kesehatan, sudah saatnya harus lebih aktif lagi, karena tidak semua titik atau lokasi kebakaran di Kalteng memiliki pusat kesehatan seperti puskesmas dan lain-lain. Terutama bagi warga yang terpapar asap, anak-anak yang membutuhkan oksigen, masker, dan obat-obatan gratis,” katanya kepada Kalteng Pos, Selasa (6/8). (abw/old/ari/nue/ce/ram/prokal)

Kota Palangka Raya disebut menjadi calon kuat lokasi baru pemindahan ibu kota negara, namun dilanda kabut asap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News