Calon Independen Pertama Kalah di Bandung

Calon Independen Pertama Kalah di Bandung
Pasangan Dada Rosada-Ayi Vivananda dan Ketua DPD PDI Perjuangan saling berjabat tangan saat menyaksikan hasil Quick Count Pilwalkot Bandung. Foto: Rachman/Radar Bandung.
BANDUNG - Pemilihan wali kota (pilwakot) Bandung Minggu (10/8) merupakan pemilihan kepala daerah bersejarah. Untuk kali pertama calon independen atau perseorangan ikut berkompetisi. Sayangnya, calon yang maju tanpa kendaraan partai politik itu gagal meraih dukungan maksimal. Bahkan, dia berada dalam urutan terakhir perolehan suara.

Radar Bandung (Grup Jawa Pos) melaporkan, pemilihan wali kota Bandung diikuti tiga pasangan calon. Mereka adalah Dada Rosada-Ayi Vivanda yang diusung Partai Golkar, PDIP, PBB, PAN, PPP, dan Partai Demokrat, Taufikurahman-Abu Syauqi (Trendi) diusung PKS, dan Hudaya Prawira-Nahadi (Hadi) dari jalur perseorangan.

Perhitungan cepat (quick count) oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan Dada-Ayi memperoleh 64,37 persen suara, Trendi 26,07 persen suara, sedangkan Hadi hanya meraih 9,56 persen suara. Data itu diambil dari 320 TPS di 30 kecamatan di Kota Bandung. Data LSI menunjukkan, pasangan Dada unggul di semua kecamatan.

Direktur Eksekutif LSI Denny J.A. mengatakan, kemenangan pasangan Dada-Ayi adalah kemenangan istimewa. ”Selain mengalahkan calon independen, pasangan ini memenangi suara di semua kecamatan,” jelasnya.

Denny menganalisis, calon perseorangan kalah di pilwakot Bandung karena tidak memiliki jaringan massa yang solid. ”Hadi bisa mengumpulkan suara hampir 10 persen itu sudah awal yang bagus,” katanya. Selain itu, lanjutnya, calon perseorangan kalah karena figurnya tidak populer. Berbeda dengan Dada yang hampir semua warga mengetahui namanya. Sebab, dia adalah incumbent yang kerap bertatap muka langsung dengan warganya.

Kemenangan sementara pasangan yang diusung banyak partai itu disambut suka cita para pendukungnya. Dada-Ayi menjadi rebutan para pendukung. Keduanya terus mendapatkan dekapan dan jabat tangan para tokoh politik, tokoh masyarakat, dan pendukung lain.

Menanggapi kemenangan tersebut, Dada mengatakan, itu kemenangan warga Kota Bandung. Adapun Ayi mengimbau segenap pendukungnya untuk menahan diri dan tidak terjebak dengan euforia kemenangan. ”Kita harus menunggu dan menghormati hasil perhitungan suara KPU Kota Bandung,” kata Ayi kepada pendukungnya.

Kubu Taufikurahman-Abu Syauqi (Trendi) belum bisa menyebutkan angka pasti perolehan suara versi mereka. Pihaknya masih melakukan penghitungan internal dengan mengambil sampel di 380 TPS. ”Kami belum menyatakan sikap atas hasil LSI tersebut, karena kami masih menghitung,” kata ketua tim pemenangan Trendi di Media Center Hotel Panghegar kemarin.

BANDUNG - Pemilihan wali kota (pilwakot) Bandung Minggu (10/8) merupakan pemilihan kepala daerah bersejarah. Untuk kali pertama calon independen

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News