Calon Pelamar CPNS 2024 Wajib Tahu Alasan Pembatalan Kelulusan di KPK, Mirip Banget

2. Ricky Pradipta Hutama Putra, formasi Ahli pertama-Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korpsi, lokasi formasi Direktorat Jejaring Pendidikan, jenis formasi Umum, alasan pembatalan kelulusan Pendidikan Pelamar (program studi Kewirausahaan) tidak sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan (S-1 Manajemen) karena berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Dikbudristek Nomor 163/E/KPT/2022, Kewirausahaan bukan merupakan program studi pada rumpun ilmu atau sains Manajemen.
3. Ajeng Putri Pratiwi, formasi Ahli Pertama-Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah III, jenis formasi Umum, alasan pembatalan kelulusan karena Pendidikan Pelamar (program studi Elektronika dan Instrumentasi) tidak sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan (S-1 Teknologi Informasi) karena berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Dikbudristek Nomor 163/E/KPT/2022, keduanya merupakan program studi yang berbeda.
4. Samuel Obrison Kambu, formasi Ahli Pertama-Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Direktorat Koordinasi Supervisi Wilayah V, jenis formasi Putra/putri Papua dan Papua Barat, alasan pembatalan kelulusan Pelamar tidak melampirkan akta kelahiran atau surat keterangan lahir dan surat keterangan dari kepala desa/kepala suku.
5. Richard Henry Watopa, formasi Ahli Pertama-Analis Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Direktorat Koordinasi Supervisi Wilayah V, jenis formasi Putra/putri Papua dan Papua Barat, pembatalan kelulusan CPNS 2023 karena pelamar tidak melampirkan akta kelahiran atau surat keterangan lahir dan surat keterangan dari kepala desa/kepala suku.
6. Diana Olga Gamelina Fouw, formasi Ahli Pertama, Penyelidik Tindak Pidana korupsi Direktorat Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi, formasi Putra/putri Papua dan Papua Barat, pembatalan kelulusan CPNS 2023 karena pelamar tidak melampirkan akta kelahiran atau surat keterangan lahir dan surat keterangan dari kepala desa/kepala suku.
7. Novita Rosdiana Kehek, formasi Ahli Pertama, Penyelidik Tindak Pidana korupsi Direktorat Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi, formasi Putra/putri Papua dan Papua Barat, pembatalan kelulusan CPNS 2023 karena pelamar tidak melampirkan akta kelahiran atau surat keterangan lahir dan surat keterangan dari kepala desa/kepala suku.
8. Nimas Pandanwangi, formasi Ahli Pertama, Penyelidik Tindak Pidana korupsi Direktorat Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi, formasi umum, pembatalan kelulusan karena Pendidikan Pelamar (program studi Akuntansi) tidak sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan (S-1 Ekonomi) karena berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Dikbudristek Nomor 163/E/KPT/2022, Akuntansi bukan merupakan program studi pada rumpun ilmu Ekonomi.
9. Maulia Hasna Sabilla, formasi Ahli Pertama, Penyelidik Tindak Pidana korupsi Direktorat Pelacakan Aset, Pengelolaan Barang Bukti, dan Eksekusi, formasi umum, karena Pendidikan Pelamar (program studi Akuntansi) tidak sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan (S-1 Ekonomi) karena berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kementerian Dikbudristek Nomor 163/E/KPT/2022, Akuntansi bukan merupakan program studi pada rumpun ilmu Ekonomi.
Para calon pelamar seleksi CPNS 2024 harus mencermati alasan pembatalan kelulusan CPNS 2023 di lingkup KPK. Simak baik-baik.
- Muhajir Sebut Gaji-Tunjangan CPNS & PPPK 2024 Sudah Disiapkan di APBD 2025
- 5 Berita Terpopuler: CPNS & PPPK Semringah, Bagaimana Nasib Honorer Gagal Seleksi Paruh Waktu, Kapan Jadwal Ulang?
- 205 CPNS Terima SK, Bupati Kotim: Jangan Coba-Coba Minta Mutasi
- Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dinas PU Mempawah, KPK Sudah Tetapkan 3 Tersangka
- 137 CPNS & 449 PPPK Terima SK, Bupati Sahrujani Beri Pesan Begini
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi