Camilan Telur Gabus Mampu Bertahan di Tengah Pandemi
"Lalu melihat permintaan pasar yang terus berkembang, tahun 2018, Telur Gabus dipasarkan dengan menggunakan merk KATA OMA dengan konsep camilan alami untuk kehangatan keluarga."
Ternyata bisnis camilan Telur Gabus yang berjalan dari tahun 2018 mendapatkan apresiasi positif dan permintaan yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
Peningkatan kualitas pun dilakukan dengan mengubah kemasan metalize yang melindungi produk dari sinar ultraviolet, kelembaban dan oksigen sehingga kualitas produk terjamin dapat tahan satu tahun meskipun tidak menggunakan pengawet.
Strategi distribusi juga memiliki peran penting dalam keberhasilan bisnis ini.
Ditengah pandemi seperti ini dukungan dari reseller yang terdiri lebih dari 500 orang di seluruh Indonesia ini menjadi salah satu jalur yang efektif bahkan menjanjikan bagi pendapatan mereka.
Keberhasilan UMKM seperti Kata Oma, juga tak lepas dari dukungan dan kolaborasi berbagai pihak mulai dari reseller hingga mitra distribusi.
Unifam yang bersinergi dengan Kata Oma sebagai mitra distribusi, telah memberikan peluang menjanjikan bagi industri UMKM dengan menyalurkan produk ke supermarket di antaranya Aeon Supermarket, Alfamart, Farmers Market, Family Mart, Food Hall, Hypermart, Naga Swalayan dan Ranch Market. (rdo/jpnn)
Di tengah hantaman pandemi Covid-19, camilan tradisional Kata Oma Telur Gabus sanggup bertahan dan diminati masyarakat.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- BRI Gelar Kembali Gelar Desa BRILiaN 2024, Catat Waktunya
- 3 Hari Digelar, Karya Nyata Fest Vol 6 Pekanbaru Raup Transaksi Hingga Rp 668 Juta
- Holding Ultra Mikro Terus Berkembang, Berperan Memacu Inklusi Keuangan dan Pemberdayaan Perempuan
- Pupuk Indonesia Sebut KAWFEST 2024 Gairahkan Ekonomi Kreatif Indonesia
- Dukung Pengembangan UMKM, Karya Nyata Fest Vol 6 Pekanbaru Cetak Rekor 30 Ribu Pengunjung
- Indonesia Punya UMKM, Modal Kuat Perekonomian untuk Hadapi Dampak Konflik Timur Tengah