Canggih, Drone Ini Bisa Deteksi Warga yang Terjangkiti Covid-19

Canggih, Drone Ini Bisa Deteksi Warga yang Terjangkiti Covid-19
Drone Pandemi besutan Draganfly. Foto: Peta Pixel 

jpnn.com, JAKARTA - Dalam memerangi virus Corona atau Covid-19, produsen drone asal Amerika Serikat (AS) Draganfly menggandeng Departemen Pertahanan dan Universitas of South Australia untuk menghadirkan sebuah drone yang dapat mendeteksi warganya ketika diduga positif Covid-19.

Drone yang disebut 'drone pandemi' itu dilengkapi teknologi artificial intelligence (AI) untuk mendeteksi warganya ketika menggalami gangguan pernapasan. Selain itu, drone tersebut juga bisa membantu memerangi Covid-19.

Menurut Draganfly, drone dapat mendeteksi berbagai jenis penyakit seperti demam, sesak pernapasan, batuk, dan bahkan tekanan darah.

"Ketika kita bergerak maju, drone dan teknologi otonom akan melakukan deteksi untuk memastikan keselamatan publik," kata Direktur Draganfly dan Mantan Kepala Staf Gedung Putih, Andy Card seperti dikutip dari Peta Pixel, Senin (30/3).

Drone pandemi ini diciptakan merupakan bagian dari project ilmu data perawatan kesehatan yang berkolaborasi deep learning antara University of South Australia dan Australia DOD. Mereka menunjuk Draganfly sebagai mitra integrasi eksklusif lantaran di pasar komersil drone, Draganfly salah satu pesain utama DJI.

"Kami merasa terhormat untuk bekerja pada proyek yang begitu penting mengingat pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di dunia,” sambung Andy Card.

Tidak ada pernyataan resmi mengenai kapan 'drone pandemi' tersebut akan meluncur di Australia atau atau di negara lain, tetapi Draganfly mengatakan mereka mencoba untuk mengudara secepat mungkin.

Perlu dicatat, penggunaan konsep drone yang kurang mutakhir telah digunakan di berbagai negara di dunia untuk memantau pandemi Covid-19 atau membantu membersihkan jalanan. (mg9/jpnn)

Produsen drone asal AS Draganfly menggandeng Departemen Pertahanan dan Universitas of South Australia untuk menghadirkan sebuah drone yang dapat mendeteksi warganya ketika diduga positif Covid-19.


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News