Cao Cao

Oleh Dahlan Iskan

 Cao Cao
Dahlan Iskan di depan mobil listrik untuk taksi online di Tiongkok. Foto: disway.id

Sebelum Pak Wang menjawab saya cepat-cepat nyeletuk: "Oh, saya tahu, dengan kecepatan sekarang ini per kilometernya memakan baterai 14,5 kw."

"Dui le," ujar Pak Wang membenarkan kata-kata saya. Gaya mengemudikan mobil memang memengaruhi boros atau tidaknya baterai. Demikian juga jumlah penumpang. Pun gemuk kurusnya.

Tadi, pak Wang keluar rumah jam 6 pagi. Saya merasa aneh. Kok pada jam 14.00 masih bisa 256,7 km lagi. Kok bisa? 

"Tadi jam 12-an saya sempat charging," katanya.

Pada jam itu sebenarnya baterainya masih bisa 150 km lagi. "Tadi kan saya istirahat dan makan. Satu jam. Sekalian charging," katanya.

Di Tianjin tidak sulit mencari tempat charging. "Lebih dari 100 lokasi," kata Pak Wang. Lokasi-lokasi itu bisa dilihat di apps. Pak Wang bisa tahu mana yang terdekat.

Berikut ini adalah pertanyaan terpenting dari banyak orang: dari 0 sampai penuh perlu waktu charging berapa lama?

“Satu setengah jam," ujar Pak Wang. "Tapi kan gak pernah mulai dari nol. Satu jam pun sudah penuh," tambahnya.

Kali ini saya ke Tianjin bersama istri, anak wedok saya Isna Iskan dan 'istri' saya yang satunya: Robert Lai. Yang dari Singapura itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News