Capres Andika

Oleh Dahlan Iskan

Capres Andika
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - HANYA Presiden Jokowi yang tahu: mengapa Jenderal Andika Perkasa yang dipilih menjadi Panglima TNI.

Tentu ada pertimbangan yang sangat penting. Sampai hak prerogatif itu digunakan presiden tidak seperti biasanya.

Memang tidak ada hukum yang dilanggar. Hanya saja mungkin ada yang sudah telanjur berharap: kali ini jenderal TNI-AL-lah yang mendapat giliran menjadi Panglima TNI.

Sejak reformasi, jabatan Panglima TNI memang digilir: TNI-AD, TNI-AU, TNI-AL. Namun itu hanya tradisi baru. Yang tidak diformalkan dalam peraturan atau UU.

Tentu tidak mungkin juga diformalkan. Yang berarti akan membatasi hak prerogatif presiden.

Presiden Jokowi sebelumnya juga pernah menggunakan hak prerogatif yang tidak sesuai tradisi bergilir. Yakni ketika Jenderal Moeldoko digantikan oleh Jenderal Gatot Nurmantyo. Sama-sama dari Angkatan Darat.

Berarti, sejak reformasi, TNI-AL sudah dua kali menjadi Panglima TNI (Laksamana Widodo AS dan Laksamana Agus Suhartono). Panglima pertama di TNI setelah reformasi adalah dari TNI-AL.

Setelah pensiun, Laksamana Widodo AS terjun ke politik, sedangkan Laksamana Agus tidak.

Jenderal Andika sangat populer. Termasuk sangat disenangi di kalangan ibu-ibu. Jenderal Andika lebih perkasa. Lihatlah lengan atasnya. Atau dadanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News