Capres Andika

Oleh Dahlan Iskan

Capres Andika
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Intinya, semua itu tidak bisa mengalahkan hak prerogatif presiden.

Kalau memang TNI-AD perlu dua kali dalam satu putaran, berarti pengangkatan Jenderal Andika ini tidak istimewa.

Namun, kalau seharusnya sekarang ini giliran TNI-AL, berarti memang ada pertimbangan khusus. Itu yang hanya Presiden Jokowi sendiri yang tahu.

Jenderal Andika tinggal satu tahun lagi masa dinas aktifnya. Bulan depan usianya sudah 57 tahun (lahir 21 Desember 1964).

Di zaman Orde Baru sering terjadi: masa dinas aktif Panglima TNI (ABRI) diperpanjang. Namun itu tidak pernah terjadi lagi setelah zaman reformasi.

Dengan demikian pada saat Jenderal Andika pensiun kelak, masa dinas aktif Laksamana Yudo Margono juga tinggal satu tahun.

Maka meski tidak jadi naik ke jabatan Panglima TNI, rasanya Yudo Margono akan tetap menjabat Kepala Staf TNI-AL.

Apakah kelak ia akan mendapat giliran menjadi Panglima TNI, itulah yang krusial. Pada saat itu nanti masa dinas aktifnya tinggal 1 tahun (ia lahir di Madiun utara 26 November 1965, dari orang tua yang petani).

Jenderal Andika sangat populer. Termasuk sangat disenangi di kalangan ibu-ibu. Jenderal Andika lebih perkasa. Lihatlah lengan atasnya. Atau dadanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News