Capres-Cawapres Berpeluang Mendapat Keuntungan Elektoral jika Prioritaskan pada Penegakan Hukum

Capres-Cawapres Berpeluang Mendapat Keuntungan Elektoral jika Prioritaskan pada Penegakan Hukum
Tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024 saat penarikan nomor urut dalam Rapat Pleno KPU di Jakarta, Selasa (14/11/2023) malam. Ilustrasi. Foto: YouTube/KPU RU

Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

"Kemarin waktu kami di Kendari, bapak ibu ada yang bertanya kepada saya. Pada saat beliau bertanya 'Pak sikat KKN', wah sesuatu yang ternyata memang dirasakan oleh masyarakat. Ini komitmen kami dengan Pak Mahfud,” ujar Ganjar di Palu, Sulawesi Tengah, Senin (4/12/2023).

Selama 10 tahun menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar menggunakan tagline 'Mboten Korupsi Mboten Ngapusi' yang artinya 'tidak korupsi dan tidak menipu'.

Oleh karena itu, Ganjar berencana akan setelah terpilih jadi presiden akan mengumpulkan ASN untuk tidak korupsi dan menghindari gratifikasi, tidak ada jual beli jabatan dan sogok-menyogok.

Selama menduduki posisi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar mengaku telah mencopot sejumlah pejabat yang kedapatan korupsi. Dia menegaskan tidak pandang bulu, bersama Mahfud Md akan memberantas korupsi di Indonesia, termasuk juga membenahi pendekatan dan kepastian hukum.

“Pak Mahfud bisa apa? Pak Mahfud cuma Menko kok. Saya ceritakan itulah hebatnya Pak Mahfud, Menko itu tugasnya mengoordinasi, tidak mengeksekusi, tetapi bapak ibu boleh lihat penjelasan beliau setiap bertemu, beliau teriak keras,” ujar Ganjar.

Hal itulah, menurut Ganjar, membuat sejumlah kasus hukum, termasuk korupsi di tanah air mampu dituntaskan.

“'Heh, saya sebetulnya Menko tidak bisa menegeksusi, tetapi saya sampaikan kepada publik agar kemudian orang yang harus melakukan itu ditampakkan untuk melakukan’, dan terbungkamlah kasus korupsi banyak-banyak karena keberanian Pak Mahfud,” ungkap Ganjar.(fri/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Analis politik Arif Susanto mengatakan paslon yang memprioritaskan masalah penegakan hukum berpeluang besar untuk mendapatkan keuntungan elektoral.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News