Cara Cegah Propaganda Paham Radikal Pada Anak

Cara Cegah Propaganda Paham Radikal Pada Anak
Ilustrasi. Foto: JPNN

Di sisi lain, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Adab dan Ilmu Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Zubair mengatakan, video itu adalah satu bentuk propaganda untuk memperlihatkan bahwa anak-anak juga bisa dekat dengan kekerasan.

Namun, video itu tidak berlaku di Indonesia yang mengutamakan kedamaian dalam perbedaan dalam menjalankan agama.

“Video itu jelas-jelas adalah propaganda untuk mengajak anak-anak ikut dalam kegiatan radikal tanpa mengetahi konteksnya. Padahal agama selalu mengajarkan kedamaian dan harmoni,” kata Zubair.

Menurutnya, hal in  harus jadi perhatian bersama karena bisa saja video itu lolos dan dipertotonkan ke sekolah-sekolah dasar  tanpa ada pihak yang bisa mencegah.

 “Saya pernah menyaksikan sebuah sekolah dasar memutar sebuah tayangan perang di Palestina yang penuh kekerasan dan banyak melibatkan anak-anak,” kata Zubair. Hal-hal inilah yang harus diantisipasi oleh pemerintah dan keluarga.

“Kemenetrian Agama dan  Kementerian Pendidikan harus punya mekanisme kontrol terhadap tayangan dan content yang diajarkan di sekolah-sekolah dasar dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Sehingga anak-anak bisa terbebas dari propaganda radikal,” kata Zubair. 

Zubair tak menampik bahwa keluarga adalah hal terpenting untuk menghindarkan anak-anak dari propaganda radikal.  “Keluarga adalah hal penting untuk mencegah propaganda itu,karena keluarga adalah pihak terdekat dengan sang anak,” katanya. (jos/jpnn)

 


JAKARTA- Keluarga dan pendidikan dasar jadi fondasi kuat bagi anak-anak untuk mencegah propaganda radikal. Orang tua harus peka terhadap lingkungan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News