Cara Turunkan Risiko Serangan Jantung pada Penderita Depresi

Cara Turunkan Risiko Serangan Jantung pada Penderita Depresi
Ilustrasi depresi. Foto: AFP

jpnn.com - Tuntutan pekerjaan dan hiruk-pikuk ibu kota adalah keadaan yang bisa menyeret seseorang pada keadaan depresi. Apakah Anda sering mengalami kondisi itu? Jika ya, sebaiknya waspadalah. Ini karena penderita depresi memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung.

Berdasarkan penjelasan dr. Ellen Theodora, depresi merupakan kondisi ketika terjadi pengurangan atau penurunan keadaan emosi maupun mood. Keadaan ini bisa menganggu aktivitas hingga menurunkan kualitas hidup.

“Depresi disebabkan oleh banyak faktor, misalnya faktor biologis, keturunan dan psikososial. Ketiga faktor tersebut dapat berdiri sendiri maupun saling terkait dan menjadi penyebab dari gangguan bipolar atau depresi,” ujar dr. Ellen.

Lebih lanjut, dr. Ellen menjelaskan bahwa beberapa gejala yang sangat mungkin dialami oleh penderita depresi adalah sebagai berikut:

1. Sering merasa sedih atau kosong. Pada anak-anak atau remaja, dapat bermanifestasi sebagai mood yang mudah tersinggung.

2. Hilangnya minat atau kesenangan pada hampir semua aspek kehidupan.

3 Penurunan berat badan yang cukup banyak, meski orang tersebut tidak melakukan diet atau olahraga rutin.

4. Insomnia atau hipersomnia setiap hari.

Tantangan bagi banyak orang yang depresi adalah bahwa kondisi tersebut membuat mereka kesulitan untuk berolahraga.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News