Catat Cerita Para Eksil yang Ingin Mati di Tanah Kelahiran

Ari Junaedi, Raih Doktor berkat Teliti Pelarian Politik Tragedi 1965

Catat Cerita Para Eksil yang Ingin Mati di Tanah Kelahiran
KORBAN 1965: Ari Junaedi (kanan) bersama keluarga Imam Soedjono di Biljmer, Belanda pada pertengahan 2007. Imam adalah seorang tokoh pelarian politik (eksil). Foto : Dokuken Pribadi for Jawa Pos
Para pelarian politik (eksil) tragedi G 30 S PKI 1965 menarik untuk diteliti. Itulah yang dilakukan Ari Junaedi, dosen FISIP UI, untuk meraih gelar doktor. Dia berkeliling dunia untuk memburu jejak "orang-orang tidak berdosa" tersebut.

 

 
PRIYO HANDOKO, Jakarta
 

 

MANTAN staf khusus Presiden Megawati Soekarnoputri, Ari Junaedi, Selasa lalu (3/8) sukses meraih gelar doktor ilmu komunikasi di FISIP Universitas Padjadjaran, Bandung. Menariknya, gelar itu diraih dengan tidak mudah karena dia harus mencari sumber-sumber penelitiannya yang tersebar di berbagai belahan dunia.

 

Ya, disertasi Ari memang secara khusus menguliti para pelarian politik (eksil) tragedi G 30 S PKI 1965. Disertasi itu diberi judul Transformasi Identitas dan Pola Komunikasi Para Pelarian Politik Tragedi 1965 di Swedia, Perancis, Jerman, dan Belanda. Berkat kegigihan serta kerja keras, dosen FISIP UI tersebut meraih predikat cum laude.

 

Para pelarian politik (eksil) tragedi G 30 S PKI 1965 menarik untuk diteliti. Itulah yang dilakukan Ari Junaedi, dosen FISIP UI, untuk meraih gelar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News