Catat ya, Nyaris Seluruh Negara di Dunia Mengakui Papua bagian NKRI
Bahkan sebaliknya meminta donasi untuk terbang ke seluruh dunia, hingga memberi instuksi untuk membunuh pekerja pembangunan infrastruktur di Papua.
Sade pun memastikan, pemerintah bekerja keras menyelesaikan persoalan yang masih ada. Bahkan bertindak tegas kepada tersangka ujaran kebencian terhadap Papua.
"Bahwa masih ada kendala, tidak bisa dipungkiri. Namun saat ini kondisi Papua terus semakin baik. Adapun kelompok separatis, justru tidak berkontribusi, dan memecah belah," ujarnya.
Tindakan kelompok tersebut juga sama dengan menista proses demokrasi yang sudah dijalankan oleh rakyat Papua ketika memilih dalam proses Pilkada, Pilpres, memilih anggota DPR, yang notabene merupakan orang asli Papua.
Sementara kelompok separatis itu yang hidup di luar Papua, mengklaim dan seringkali mengatasnamakan seperti seorang raja.
“Ini sangat meremehkan demokrasi, mereka hanya ingin meraih tujuan sempit di luar koridor demokrasi. Kita harus bersama bekerja demi kemakmuran Papua. Bekerja dengan pendekatan kesejahteraan dan pendekatan kemanusian,” tegas Sade.
Tenaga Ahli Kelembagaan Desk Papua Bappenas Moksen Idris Sirfefa menambahkan, Papua memiliki masalah komplek, memerlukan pendekatan komprehensif dalam penyelesaiannya.
Pemerintah pun selalu mengedepankan pendekatan dialog, juga terus mendukung Papua dengan kebijakan otonomi khusus yang terus diperbaiki agar semakin relevan dengan situasi terbaru Papua.
Ida Bagus Made Bimantara menegaskan, hampir seluruh negara di dunia mengakui Papua bagian integral dari Indonesia.
- 5 Berita Terpopuler: ASN yang Pindah ke IKN Bakal dapat 1 Apartemen, 92 Ribu NIK Warga Jakarta Bakal Nonaktif
- Aburizal Bakrie Dukung TNI-Polri Menindak Tegas OPM
- KSAL: Prajurit Jalasena Harus Memberikan Pengabdian Terbaik Kepada NKRI
- Bripda OB Meninggal Dunia Dianiaya OTK
- Sekda Jayapura Mengingatkan ASN tidak Menambah Libur Lebaran
- Tokoh Adat Dukung Polda Papua Proses Kasus Korupsi Bansos Rp 18,2 Miliar