Catatan Akhir Tahun dari Kurniasih Mufidayati
Permasalahan Kartu Prakerja ini makin bertambah ketika dalam situasi pandemi Covid-19 mengharuskan pelatihan dilakukan secara online.
Dari mulai materi pelatihan yang terlalu sederhana dan umum sehungga dinilai sebetulnya bisa didapatkan secara gratis di befbagai media, materi pelatihan yang tidak sesuai kebutuhan dunia kerja, sampai dengan vendor pelatuhan yang didominasi oleh perusahaan yang terafiliasi dengan staf khusus presiden dari kalangan milennial.
Memaksakan berjalannya pelatihan tetap dilakukan secara online juga tidak bijak mengingat banyak daerah yang masih terkendala koneksi internet.
Pelatihan secara online dengan minimnya interaksi antara instruktur dengan peserta juga pada akhirnya akan mengurangi efektivitas pelatihan.
Pada akhirnya, pihak pemerintah yang menjadi pengelola program juga mengakui terjadinya pergeseran fokus program.
Bentuk pelatihan hanya sampai pada peningkatan kemampuan keterampilan dan tidak sampai pada tingkat penyaluran menjadi tenaga kerja.
Padahal model seperti ini tidak perlu dengan program besar menghabiskan anggaran pulahn triliun karena bisa dilaksanakan oleh pusat-pusat pelatihan kerja milik daerah.
Pengangguran Baru Akibat Pandemi
Tahun 2020 menjadi penting bagi sektor ketenagakerjaan, ada soal implementasi Kartu Prakerja dan terbitnya UU Cipta Kerja.
- Bea Cukai Terus Genjot Ekspor dan Penyerapan Tenaga Kerja Lewat Fasilitas Kepabeanan
- Lia James
- Terinspirasi Syaikhu, Heri Koswara Bakal Menggalakkan Lagi Biopori di Bekasi
- Peluang Tenaga Kerja Indonesia Profesional dan Terampil Terbuka Lebar Bekerja di Austria
- PT Beauty Linking Hair Kantongi Izin Fasiltas Kawasan Berikat, Ini Peluang Bagi Perusahaan
- Anggota DPR Ini Menyoroti Serangan Israel ke Palestina, Singgung soal Genosida