CBA: 11 Proyek Kemenritekdikti Senilai Rp 192,5 M Bermasalah

CBA: 11 Proyek Kemenritekdikti Senilai Rp 192,5 M Bermasalah
Uang Rupiah. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Center for Budget Analysis (CBA) mencatat sebelas proyek bernilai ratusan miliar rupiah di Kementerian Riset Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bermasalah. Belasan proyek ini dilaksanakan pada tahun 2016 melalui satuan kerja Universitas Brawijaya.

“Kesebelas proyek jika ditotal menghabiskan uang negara sebesar Rp 192.576.319.300. Kami menduga ada kongkalikong antara oknum Kementerian Ristekdikti dengan swasta dan berpotensi merugikan negara. Hal ini terlihat dari pelaksanaan proyek yang tidak sesuai perjanjian (selalu mengalami keterlambatan),” kata Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA), Jajang Nurjaman kepada wartawan, Senin (6/8).

Jajang melalui siaran persnya membeberkan sebelas proyek Kementerian Ristek dan Dikti yang diduga bermasalah. Pertama, pembangunan gedung parkir dan perkantoran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) Tahap I, pelaksana proyek PT Liwaus Sabena. Nilai kontrak Rp 14.227.227.000 waktu pengerjaan selama 150 hari, namun dalam pelaksanaannya terlambat selama 34 hari.

Kedua, pembangunan Gedung Utama FEB Tahap IV, Gedung Baru Program Pascasarjana FH Tahap IV, Gedung Sentral FP Tahap III dan Gedung B PTIIK Tahap III, pelaksana proyek PT Nindya Karya. Nilai kontrak sebesar Rp 76.363.968.000.

“Dalam perjalanannya ada kenaikan kontrak menjadi sebesar Rp 78.186.435.000, proyek ini juga mengalami keterlambatan selama 57 hari padahal dalam perjanjian harus selesai 165 hari,” ujar Jajang.

Ketiga, pembangunan Gedung B Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, pelaksana proyek PT Surya Sarana Sentosa. Nilai kontrak sebesar Rp 13.228.000.000, waktu pengerjaan 110 hari, dalam pelaksanaannya terlambat selama 50 hari.

Keempat, pembangunan gedung kuliah jurusan teknik pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, pelaksana proyek PT Panca Kartika Jaya. Nilai kontrak sebesar Rp 18.648.050.000, waktu pengerjaan 210 hari dalam pelaksanaannya terlambat 30 hari.

Kelima, pembangunan gedung parkir sepeda motor Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, pelaksana proyek CV Adhijaya Sakti dengan nilai kontrak sebesar Rp 1.799.752.000, waktu pengerjaan 60 hari, terlambat 30 hari.

Center for Budget Analysis (CBA) mencatat sebelas proyek bernilai ratusan miliar rupiah di Kementerian Ristekdikti bermasalah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News