CBU Toyota Indonesia Jadi Primadona Pasar Global
Direktur Senior TMMIN Edward Otto Kanter menyampaikan, peningkatan ekspor tersebut dipicu dua hal utama.
Pertama, timing pergantian model di mana Toyota Kijang Innova dan Fortuner mendapatkan face-lift sehingga meningkatkan demand.
”Sienta akan menyasar pasar baru di Singapura dan Vietnam,” ujar Edward saat ditemui di sela-sela kunjungan ke Tanjung Priok, Rabu (8/3).
Selain itu, kenaikan diduga terjadi karena ada pasar baru yang meminta suplai kendaraan CBU dari Indonesia.
”Dalam kasus ini, contohnya adalah Vietnam. Biasanya Vietnam mengimpor kendaraan Toyota secara CKD (complete knock-down, Red), baik dari Thailand maupun Indonesia. Namun, mulai tahun ini, mereka memutuskan untuk mendatangkan secara CBU dari Indonesia,” jelasnya.
Selama ini, TMMIN mengekspor produknya ke 80 negara. Khusus untuk kendaraan yang diekspor secara utuh atau CBU, Toyota mengirimkan produknya ke 15 negara dari kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, sampai Timur Tengah.
Selain mengekspor kendaraan utuh, TMMIN mengekspor kendaraan setengah jadi atau CKD, komponen kendaraan, alat bantu produksi di proses pengepresan (dies), dan alat bantu produksi pengelasan (jigs).
TMMIN juga mengekspor mesin bensin dan etanol utuh tipe TR yang digunakan untuk seri kendaraan IMV seperti Fortuner dan Kijang Innova serta tipe NR untuk seri kendaraan penumpang seperti Vios, Yaris, dan Sienta.
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mencatatkan kenaikan ekspor signifikan pada awal tahun.
- Kerja Sama Bareng Wuling Finance, Akulaku Lebarkan Bisnis ke Sektor Otomotif
- Kemendikbudristek Buka Magang di Industri untuk Instruktur Barista dan Otomotif 2024
- Thailand Industrial Business Matching Akan Digelar di Jakarta, Catat Tanggalnya
- Tokopedia Luncurkan Fitur Jasa Pasang Otomotif, Saat Ini Hadir di Wilayah Jabodetabek
- Gandeng PT Trijaya Auto Mandiri, RMA Indonesia Siap Tambah Dealer Ford di Jakarta
- Ketua MPR Bamsoet Matangkan Rencana Bangun Museum Mobil Koleksi BJ Habibie di TMII