Cegah Desa jadi Sarang Radikalisme dan Narkoba

Cegah Desa jadi Sarang Radikalisme dan Narkoba
Tampak Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik Karolin Margret Natasa (kedua kanan), Staf Ahli Menteri Bidang Politik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Yuni Poerwanti (kanan), Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Kemendes Johozou M. Yoltuwu (ketiga kanan) dan Ketua Panitia Pelaksana Rakernas, Marinus Apau pada acara Rakernas Pemuda Katolik di Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah. FOTO: Friederich Batari/JPNN.com

Mengingat peran desa yang penting dalam membangun Indonesia, Karolin menekankan pentingnya pemuda dalam membangun desa. Salah satunya, kata dia adalah mencegah desa menjadi sarang radikalisme dan narkoba.

“Pemuda mempunyai peran penting membangun desa, bukan saja pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan mental dan karakter. Tentu pembangunan mental ini dapat mencegah desa menjadi sarang radikalisme dan narkobah,” ujar Karolin.

Karolin menilai radikalisme dan narkoba dapat menghambat dan mengancam pembangunan di desa. Pasalnya, radikalisme dan narkobah ini membunuh karakter dan  masa depan generasi muda. “Karena itu, pemuda harus aktif terlibat membangun desa dengan melakukan kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat desa. Namun, perlu juga menjalankan kaderisasi serta peningkatan kapasitas kader dalam menjalankan roda organisasi yang berorientasi pada pembangunan masyarakat desa,” ungkap Karolin yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini.

Selain Karolin, Rakernas yang bertajuk “Menghadirkan Peran Pemuda yang Terampil di Tengah Umat dan Masyarakat Berbasis Desa Berdasarkan Pancasila” juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan Kemendes Johozou M. Yoltuwu, Bupati Lamandau Marukan, Direktur Eksekutif Yayasan Bina Swadaya Bambang Ismawan, Direktur Komite Pemantau Pelaksanaan otonomi Daerah (KPPOD) Robert Endi Jaweng; Direktur Eksekutif CU keling Kumang, Pastor Moderator Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Romo Johanes N Haryanto, SJ; Sekretaris Jenderal Asosiasi Dosen Ilmu Pemerintahan Indonesia (ADIPSI) Gregorius Sahdan dan Uskup Palangkaraya, Mgr. Aloysius M Surtisnaatmaka, MSF. Hadir pula jajaran pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan agama, tokoh pemuda dan mahasiswa, pengurus Komisariat Daerah dan Komisariat Cabang Pemuda Katolik dari seluruh Indonesia.(fri/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News