Cegah Keterlambatan Penanganan Speech Delay pada Anak

Cegah Keterlambatan Penanganan Speech Delay pada Anak
Foto ilustrasi diperagakan Ribka Trisnawati dan Nabilla Razqa Aqueena - Foto: Dite Surendra/Jawa Pos/JPNN.com

Keterlambatan bicara yang dialami beberapa anak dapat disertai dengan kelainan bawaan. Misalnya, cacat pada wajah (rahang kecil dan mulut besar), badan pendek, ukuran kepala bayi besar, dan gangguan mata. ’’Tidak semua anak speech delay disertai dengan cacat pada tubuh,’’ jelas dokter 39 tahun tersebut.

Semakin hari makin banyak faktor penyebab kasus speech delay. Diterangkan dokter kelahiran Malang, 16 Maret 1975, tersebut, sekitar 10–20 persen anak dengan keterlambatan bicara disebabkan kelainan organik. Meliputi, gangguan pendengaran, organ bicara (lidah dan gigi), kelainan otak, dan kelainan kromosom. Sisanya, 80 persen dipengaruhi kekurangan stimulasi dari lingkungan sekitar. Terutama, berkaitan dengan pola asuh orang tua.

Mira selalu menganjurkan setiap orang tua agar selalu mengajak interaksi atau komunikasi kepada bayi sejak dalam kandungan. ’’Stimulasi atau komunikasi kepada bayi dalam kandungan itu menjadi langkah ampuh pencegahan kasus speech delay. Ajaklah bicara atau ceritakan sesuatu secara rutin,’’ terangnya.

Keterlambatan bicara yang disebabkan lingkungan umumnya lebih mudah disembuhkan daripada pengaruh kelainan organ. (bri/c10/c7/nda)


Berita Selanjutnya:
Iguana, Hobi Plus Investasi

Seorang anak dikatakan memiliki gangguan apabila kemampuan tidak seimbang terhadap usia tumbuh kembangnya. Speech delay atau keterlambatan berbicara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News