Cegah Pendukung ISIS Menyusup, Imigrasi Perketat Pembuatan Paspor

Cegah Pendukung ISIS Menyusup, Imigrasi Perketat Pembuatan Paspor
Proses perekaman data di imigrasi. Foto: Radar Semarang/JPNN

jpnn.com - WONOSOBO – Kantor Imigrasi Wonosobo memperketat pembuatan paspor bagi para calon jemaah haji dari wilayah eks karesidenan Kedu dan Kabupaten Wonosobo. Langkah itu sebagai antisipasi kemungkinan penyalahgunaan paspor  untuk bisa bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak Suriah alias ISIS.

Menurut pelaksana harian (Plh) Kepala Kantor Imigrasi Wonosobo, Agus Susdamajanto, sebenarnya nama-nama calon jemaah yang mengurus paspos memang sudah mendapat rekomendasi dari Kementerian Agama. Namun, proses perekaman data dan wawancara dalam pengurusan paspor tetap harus sesuai prosedur baku. “Termasuk (untuk) menyikapi adanya potensi ISIS,“ ujarnya seperti dikutip Radar Kedu.

Agus menambahkan, proses pembuatan paspor untuk calon jamaah haji sudah melalui proses persiapan panjang. Menurutnya, imigrasi tidak hanya mengacu data dari Kementerian Agama, tapi juga turun langsung dengan melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada para calon jemaah.

“Pada Januari kami sudah lakukan sosialisasi kepada semua jamaah di wilayah eks karesidenan Kedu dan Banyumas,” katanya.

Dengan demikian, kata Agus, potensi simpatisan ISIS untuk menyusup dalam pembuatan paspor bisa diperkecil.  “Semua proses sesuai prosedur yang sudah ditetapkan Kemenkum dan HAM.”

Kepala Seksi Informasi dan Sarana Komunikasi Kantor Imigrasi Wonosobo Wahyu Arianto menambahkan, pihaknya bisa melayani pembuatan paspor untuk 300 calon jamaah haji dalam sehari. Sehingga kurang dari sebulan, katanya,  proses layanan pembuatan paspor haji sudah selesai. (ali/isk/ara/JPNN)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News