Cek Luas Tanam Cabai di Garut, Kementan: Kebutuhan HBKN Bisa Tercukupi

Cek Luas Tanam Cabai di Garut, Kementan: Kebutuhan HBKN Bisa Tercukupi
Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto memantau kondisi riil pertanaman cabai di Kabupaten Garut. Foto: Humas Hortikultura

Champion cabai di Kabupaten Garut Sumarna juga menyatakan kesiapannya menjadi penyangga kebutuhan cabai.

Dia juga mengatakan, harga cabai pada Ramadan diprediksi nanti akan turun. Harga cabai rawit di tingkat petani diprediksi maksimal Rp 50 ribu per kilogram.

Marna menambahkan, selain Kecamatan Banyuresmi dan Samara, Kecamatan Cibiuk juga akan panen cabai rawit seluas 150 hektare. Begitu pula daerah sentra lainnya seperti Sumedang dan Bandung juga mulai panen Ramadhan mendatang.

"Saat ini kami suplai aneka cabai ke Pasar Induk Kramat Jati Jakarta dan Jakabaring Palembang hanya 3 ton per hari, tapi pada saat panen raya nanti tidak kurang dari 10 ton cabai rawit dan 30 ton cabai keriting," ujar Marna.

Pada 2021, Ditjen Hortikultura akan mengembangkan cabai melalui program kampung cabai. Ke depannya, kampung cabai tersebut akan difasilitasi mulai dari sarana persemaian sampai dengan pemasaran. Sentuhan teknologi juga akan digunakan pada proses persemaian benih agar lebih efisien dari segi waktu, sehingga pertanaman bisa dilakukan lebih cepat.

Selain itu, Ditjen Hortikultura juga mendorong peggunaan benih ke arah hibrida. Namun jika petani lebih memilih dengan benih lokal, maka harus dapat melakukan seleksi benih dari tanaman yang sehat sehingga tidak membawa penyakit pada tanaman berikutnya dan produktivitasnya tetap tinggi. (jpnn)


Menjelang Ramadan Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto memantau kondisi riil pertanaman cabai di Kabupaten Garut. Begini Prediksi Harga ke depan.


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News