Cekal Parpol Nonparlemen, KPU Dicurigai Balas Jasa
Sabtu, 12 Januari 2013 – 14:45 WIB
JAKARTA - Aliansi Nasional Indonesia (Anindo) mencurigai Komisi Pemilihan Umum (KPU) sengaja mencekal partai nonparlemen lolos sebagai peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 sebagai bentuk balas jasa. Menurutnya, balas jasa itu dilakukan karena partai parlemenlah yang memilih para komisioner KPU. Parpol yang dimaksud Edwin adalah PPP dan Golkar. Dua partai itu harusnya tidak diloloskan karena sampai saat ini tidak memiliki kantor di tingkat pusat. Yang ada kata dia, kantor tersebut merupakan milik pemerintah. "Pada kenyataannya, masih ada partai politik yang memanfaatkan kantor milik pemerintah. Ini jelas merupakan ketidakadilan yang sangat nyata," katanya.
"Ada indikasi anggota KPU melakukan verifikasi berdasarkan pesanan dari partai parlemen yang telah berjasa memilih mereka menjadi anggota KPU dengan bentuk mematikan partai politik (Parpol) di luar parlemen," kata Ketua Umum DPP Anindo, Edwin Henawan Soekowati di Jakarta, Sabtu (12/1).
Menurut Edwin, kecurigaan ini didasari pada kecurangan yang dilakukan oleh KPU dalam melakukan verifikasi faktual Parpol. Kata dia, banyak syarat yang harus dipenuhi oleh Parpol tapi ketentuan ini diabaikan oleh KPU ketika memverifikasi Parpol yang ada di perlemen. Sementara parpol di luar parlemen, KPU begitu tegas.
Baca Juga:
JAKARTA - Aliansi Nasional Indonesia (Anindo) mencurigai Komisi Pemilihan Umum (KPU) sengaja mencekal partai nonparlemen lolos sebagai peserta Pemilihan
BERITA TERKAIT
- Pilkada Serentak 2024, Hermus Indou Daftar Cabup Manokwari dari PAN
- Taaruf Cak Imin dengan Bakal Cakada: Niat Memajukan Daerah dan Indonesia
- TKN Sebut Prabowo-Gibran Sangat Menghargai Sukarelawan
- Pemerasan Caleg Rp 200 Juta, Anggota Bawaslu Polisikan Ketua Panwaslu
- Fadel Muhammad Bicara Cara Memilih Pemimpin di Pilkada Serentak 2024, Mohon Dicatat!
- Terima Kunjungan Sekretariat Parlemen Korsel, Siti Fauziah Jelaskan Tugas & Wewenang MPR