Cekcok Maut Membangunkan Sahur, Satu Nyawa Melayang

Cekcok Maut Membangunkan Sahur, Satu Nyawa Melayang
Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragih (tengah) memberikan keterangan pers terkait kasus pembacokan, Selasa (9/4/2024).ANTARA/Mario Sofia Nasution

Tiba-tiba ada sepeda motor yang datang masuk ke dalam rombongan sambil menggeber-geber ke dalam rombongan tersebut.

Kondisi ini membuat sekumpulan remaja ini terpisah dan menyoraki dua orang pengendara dan terjadi aksi saling sorak.

Kedua pelaku itu tidak senang dan ternyata mengambil senjata tajam ke rumahnya, sementara rombongan melanjutkan aksi membangunkan warga untuk sahur dan tiba-tiba pelaku menyerang rombongan dan mengenai korban.

"Korban luka cukup besar di dada bagian kirinya akibat bacokan dari pelaku. Pelaku ini langsung kabur dan korban yang luka dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan," kata dia.

Dalam perjalanan korban ini meninggal dunia karena diduga akibat kekurangan darah.

"Kami lakukan pemeriksaan terhadap jasad korban untuk keperluan penyelidikan," kata dia.

Saksi kejadian, IV (18) mengaku dirinya keluar rumah bertiga dan memang untuk mencari teman-teman mereka yang biasanya menggelar aksi membangunkan warga saat sahur.

"Kami ajak abang itu dan ketemu rombongan. Kita lihat tidak ada kawan-kawan kita di sana dan kami putuskan untuk ikut," katanya.

Polisi membantah korban AF (25) meninggal dunia akibat aksi tawuran, tetapi, murni karena cekcok saat membangunkan sahur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News