Cekcok Tuntas karena Salsa

Cekcok Tuntas karena Salsa
SATU IRAMA: Anggota Komunitas Salsa Surabaya ketika bertemu dan berlatih bersama di Cafe De Oak, 17 November. Gerak mereka terlihat begitu kompak dan berirama. Foto: Yuyung Abdi/Jawa Pos

Keakraban dan kekompakan dalam gerakan salsa kerap memunculkan keunikan tersendiri. Pasangan yang sedang cekcok bisa akur lagi dengan bersalsa ria. Itu terbukti Senin lalu (17/11).

Ada sejoli yang bersemangat bersalsa. Sang pria beberapa kali memutar tubuh pasangannya. Begitu juga pasangan yang kala itu menggunakan high heels. Dia berputar sambil sesekali berbicara dengan pria tersebut.

Yus menjelaskan, mereka sedang berselisih paham. Fenomena itu biasa di komunitas salsa. Sebagian di antara mereka menjadikan salsa sebagai sarana untuk akur lagi. Biasanya, tarian mereka malah lebih hot. Selanjutnya, tari berangsur perlahan dan berakhir dalam keakraban lagi. ”Itu uniknya,” kata dia.

Salsa bukan hanya tarian. Ada unsur lain yang kadang tidak terpikirkan. Unsur lain itu bisa berupa pengendalian emosi atau berkaitan dengan fisik.

Memang banyaknya gerakan salsa memicu keluarnya keringat dari dalam tubuh. Wajar jika banyak yang bersalsa ria hanya untuk menurunkan berat badan. ”Awalnya berniat seperti itu, selanjutnya ketagihan,” ujar pria yang juga motivator itu.

Membahas masalah fisik, Yus mewanti-wanti perempuan yang sedang hamil. Utamanya yang usia kandungannya di atas empat bulan. Gerakan kaki dan penggunaan high heels dianggap membahayakan perempuan yang mengandung.

Karena itu, Yus mengimbau anggota yang sedang hamil untuk beristirahat sejenak. Tapi, bukan berarti tidak boleh ikut bergabung di komunitas itu. ”Mereka diharapkan datang untuk menjalin keakraban,” ungkap dia. (riq/c6/c11/dos)


  GERAK salsa memang cocok dilakukan berpasang-pasangan. Iramanya membuat hubungan makin manis. Tengok saja pengalaman Komunitas Salsa Surabaya.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News