CEO Message #11 Menpar Arief Yahya: Go Digital or You’ll Die

CEO Message #11 Menpar Arief Yahya: Go Digital or You’ll Die
Arief Yahya. Foto: dok/JPNN.com

Berdasarkan statistik biaya promosi yang dikeluarkan diseluruh dunia rata-rata adalah sekitar 70% uang kita di media konvensional dan 30% di media digital atau 70:30, maka proporsi ini harus kita ubah menjadi 60:40 atau bahkan 50:50. Dengan mengalikan proporsi tersebut dengan masing-masing angka media effectiveness-nya, maka kita akan bisa melihat berapa kali kenaikan efektivitasnya.

"Matematikanya sederhana. Kalau proporsinya 70:30 maka perhitungannya adalah: 70 x 1 ditambah 30 x 4, yaitu 190. Nah, kalau kita ubah proporsinya menjadi 60:40, maka perhitungannya menjadi 60 x 1 ditambah 40 x 4, yaitu 240. Jadi untuk masing-masing proporsi itu kita akan mendapatkan kenaikan media effectiveness dari 190 menjadi 240,'' katanya.

Kalau proporsinya diubah menjadi 50:50 maka tentu kenaikan efektivitasnya akan lebih besar lagi. Intinya, dengan menaruh uang sebagian besar di media digital, maka akan mendapatkan efektifitas yang jauh lebih tinggi.

Look-Book-Pay

Digital media juga lebih ampuh dibanding conventional media, karena pada dasarnya digital media adalah convergence media. Convergence media ini terbagi menjadi tiga yaitu: paid, owned, dan earned media. ''Karena orang mendefinisikan earned media sulit, saya mengganti namanya biar mudah menjadi social media. 

"Tiga jenis media ini menyasar target wisatawan yang berbeda-beda: Paid media seperti ad banner atau paid search untuk menyasar prospects atau khalayak umum yang belum menjadi pelanggan kita. Owned media seperti website atau blog menyasar customers. Sementara social media seperti Facebook atau Instagram untuk menyasar para advocators,'' katanya.

Konvergensi antara paid, owned, dan social media ini bisa terwujud hanya jika menggunakan digital media. ''Dengan conventional media kita tak mungkin bisa melakukannya. 

"Nah, digital media ini saya beri istilah baru yaitu: Look-Book-Pay. Istilah ini mengacu pada pola consumer journey yang dimulai dari si wisatawan mencari dan melihat-lihat informasi (Look), kemudian memesan paket wisata yang ia minati (Book), dan kemudian membayarnya secara online (Pay),'' katanya.

JAKARTA - Sebagai Mantan Dirut PT Telkom, Menteri Pariwisata Arief Yahya bukan kebetulan jika terus-terusan berbicara soal Go Digital Be The Best. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News