Cerita Ahmad Basarah soal Hari Santri dan Kontrak Politik Presiden Jokowi
Karena itu, dalam peringatan Hari Santri tahun ini ketua Fraksi PDI Perjuangan di MPR ini juga mengapresiasi yang tinggi kepada dua organisasi besar nasional, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
NU telah meneguhkan kembali komitmennya menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dalam Muktamar ke-27 di Situbondo tahun 1984. Sedangkan Muhammadiyah pada Muktamar ke-47 di Makassar, Sulawesi Selatan, menegaskan bahwa Negara Pancasila merupakan Darul Ahdi (negara kesepakatan) Wa Syahadah (dan tempat kesaksian).
Basarah menyatakan bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah ideologi negara yang mengikat seluruh rakyat dan komponen bangsa. Pancasila adalah kalimatun sawa, titik temu di antara perbedaan yang ada.
"Inilah khittah bangsa Indonesia, negara nasional-religius. Marilah kita warisi api perjuangan para pendiri bangsa, jangan ambil abunya," pungkas Basarah.(jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengatakan Hari Santri harus diperingati dengan semangat bela negara dan cinta tanah air.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Lestari Moerdijat: Gerakan Pencegahan Malaria Harus Terus Dilakukan Secara Masif
- Prabowo-Gibran Bakal Pisahkan Ditjen Pajak dari Kemenkeu, Bamsoet Buka Suara
- Ketum IMI Bamsoet Resmikan Sirkuit Barcode Gokart Electric di MOI Kelapa Gading
- Tekan Angka Perkawinan Anak, Waka MPR Lestari Moerdijat Mengajak Semua Pihak Terlibat
- Terima Kunjungan Wamenlu Libya di MPR RI, Fadel Muhammad Sampaikan Kabar Baik Ini
- Ketua MPR Bambang Soesatyo Ingatkan Pentingnya Pembenahan Parpol, Simak Penjelasannya