Cerita Dahlan Iskan Pergi Tahlilan Meninggalnya Tionghoa Kaya, Mualaf Berpengaruh di Surabaya

Cerita Dahlan Iskan Pergi Tahlilan Meninggalnya Tionghoa Kaya, Mualaf Berpengaruh di Surabaya
Dahlan iskan saat tahlilan meninggalnya Lim Xiao Ming (Herman Halim). Foto: Disway.id

jpnn.com - Dahlan Iskan menceritakan momen saat diundang tahlilan meninggalnya salah seorang tokoh Tionghoa kaya di Kota Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (19/8).

"Tahlilan tujuh hari. Di sebuah masjid Surabaya. Yang meninggal Lim Xiao Ming," demikian tulisan Dahlan di kolom Disway edisi Minggu (21/8).

Dahlan mengaku tidak cuma menjadi tamu di acara tahlilan itu, tetapi juga diminta merangkap jadi penerjemah.

"Setelah tahlilan memang ada acara sambutan tunggal: wakil keluarga almarhum. Yang tampil anak bungsunya: Lim Qing Hai," lanjut Dahlan.

Menurut Dahlan, anak mendiang Lim Xiao Ming itu masih belum bisa berbahasa Indonesia dengan lancar. Dia ingin memberi sambutan dalam bahasa asing.

Lim Qing Hai yang bernama Indonesia Andrew Lim bisa berbahasa Inggris dan Arab. Sama fasihnya.

Baca Juga:

"Saya pilih dia pakai bahasa Inggris saja. Saya malu padanya: bahasa Arab saya parah sekali," demikian tulisan Dahlan Iskan.

Dahlan menceritakan tahlilan itu diadakan di Masjid Cheng Ho Surabaya –masjid pertama di Indonesia dengan arsitektur Tiongkok.

Dahlan Iskan menulis cerita saat diundang tahlilan meninggalnya Lim Xiao Ming (Herman Halim), Tionghoa kaya sekaligus mualaf berpengaruh di Surabaya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News