Cerita di Balik Nama Kampung Vietnam di Kota Jayapura

Cerita di Balik Nama Kampung Vietnam di Kota Jayapura
Anak-anak Argapura Laut atau lebih dikenal dengan Kampung Vietnam sedang bermain Jengkal Jari, Sabtu (27/8). Foto: Elfira/Cendrawasih Pos

Itulah kenapa, ketika berkunjung ke lokasi ini terlihat perahu nelayan berjejeran dan laki-laki dewasa menyibukkan diri untuk memperbaiki perahu sebelum turun melaut.

Berkunjung ke sini, tak perlu khawatir. Sebab dipastikan orangnya ramah-ramah serta membuka diri terhadap siapa saja.

Di sana setiap sore ibu-ibu duduk depan rumah sembari menjajakan jualannya seperti pinang, kue dan jualan lainnya. Sedang anak-anak tentu sibuk dengan permainan masing-masing.

“Di sini (Argapura Laut-red) orangnya baik-baik, sama dengan masyarakat lainnya. Karena kita sama-sama orang Indonesia yang terbungkus dalam bingkai NKRI,” ucap Jack Karubaba, lelaki yang sudah menjadi Ketua RW 003 selama 9 tahun ini.

Bukan tanpa alasan jika orang masih merasa sungkan dan takut berkunjung ke tempat ini. Sebab Argapura Laut atau terkenal dengan sebutan Kampung Vietnam itu diduga sebagai lokasi peredaran Narkoba jenis ganja.

Selain itu terkenal dengan daerah yang selalu melakukan Bom (Dopis) ketika mencari ikan. Bahkan pernah terjadi konflik antarkelompok tepatnya 1984 dan 1989.

“Munculnya nama Kampung Vietnam itu karena adanya suatu peristiwa hingga menyebabkan terjadinya pengungsian besar-besaran ke Papua Nugini yang dilakukan orang-orang Argapura Laut,” ucap lelaki asal Serui ini.

Dua puluhan tahun silam, nama Kampung Vietnam itu melekat. Di mana pemberian nama Kampung Vietnam sendiri diucapkan langsung oleh Komandan Resort Dimara. Seusai pertemuan antara dua kelompok yang terlibat konflik.

Kampung Vietnam, sebuah nama kawasan pemukiman yang sudah familiar bagi masyarakat Kota Jayapura, Papua.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News