Cerita di Balik Penemuan Kalung Antivirus Corona

Cerita di Balik Penemuan Kalung Antivirus Corona
Produk antivirus corona dari Bahan Eucalyptus yakni kalung, inhaler, balsem, dan minyak tetes di mesin diffuser. Foto: Kementan

Sudin selaku ketua Komisi IV yang memimpin rapat tersebut kemudian memotong penjelasan Indi. Dia langsung bertanya apakah kalung yang dipakai Menteri Syahrul bisa membunuh virus?

"Tadi ibu katakan virus corona yang digunakan itu persediaan ibu, bukan virus corona yang sedang menjangkiti sekarang kan?" tanya Sudin.

Pertanyaan ini dibenarkan Indi, bahwa riset yang dilakukan bukan menggunakan virus Covid-19 yang sekarang tengah menjangkiti masyarakat.

"Berarti itu kemungkinan beda?" Sudin bertanya lagi.

"Virus corona mempunya efek inhibitor, penghambatannya sama bapak, makanya kami akan lakukan uji lebih lanjut, bapak," jawab Indi.

Mendengar penjelasan Indi, politikus PDI Perjuangan itu lantas menyimpulkan bahwa eucalyptus temuan Kementan yang bikin heboh karena diklaim sebagai antivirus corona, belum sempurna.

"Saya paham bu, berarti ini belum sempurna, masih dalam tahap uji coba. Jadi jangan sampai, kalau semua orang pakai ini, ah saya mau jalan-jalan ke Wisma Atlet melihat orang kena corona, saya enggak akan kena, kenapa? Saya sudah pakai kini (kalung). Ini pengertiannya lho," tegas Sudin.

Oleh karena itu, dia menyarankan supaya produk eucalyptus tersebut jangan dipublikasikan terlebih dahulu sebelum diteliti secara tuntas sebagai penangkal Covid-19, baru diumumkan hasilnya.

Kementerian Pertanian akhirnya buka-bukaan soal penemuan tanaman atsiri atau kayu putih (eucalyptus) yang diklaim sebagai antivirus Corona di DPR.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News