Cerita Gede Pasek soal Keikhlasan Anas Urbaningrum dan Pengkhianatan SBY

Cerita Gede Pasek soal Keikhlasan Anas Urbaningrum dan Pengkhianatan SBY
Gede Pasek Suardika. FOTO: Dok. JPNN.com

Dalam pertemuan itu Pasek menjelaskan semua idenya setelah ditanya oleh SBY. Pertemuan itu hanya 3-4 hari sebelum pelaksanaan KLB PD di Bali.

Singkat cerita, SBY akhirnya menyatakan bersedia dan meminta bantuan Anas Urbaningrum mengondisikan pendukung sekaligus mengerem Marzuki Alie di bursa calon ketua umum PD. Pasek lantas mendatangi rumah Anas di Diren Sawit, Jakarta Timur guga mematangkan skenario untuk meloloskan SBY ke kursi ketua umum PD dalam KLB di Bali.

"Bahwa hasilnya, @SBYudhoyono bersedia jadi ketum dan ini langkah taktis selamatkan teman2 untuk maju Pileg tidak terganggu. AU tersenyum penuh makna tetapi langsung mulai menelepon daerah," sambung Pasek dalam twitnya.

Namun, Pasek mengaku tak mengikuti KLB PD di Bali. Untuk itu, dia meminta izin langsung kepada SBY lewat BlackBerry Messenger (BBM).

"Sebab banyak DPD dan DPC mau ketemu AU (Anas, red) di Bali. Beliau (SBY, red) pun setuju dan saya ajak AU ke pasar seni Giwang Sukawati, Kintamani sampai makan malam di Jimbaran," tutur Pasek.

Usai SBY terpilih secara aklamasi, Pasek mengaku menerima pesan BBM dari mantan Menko Polhukam itu. Isi pesan itu ialah ucapan terima kasih SBY.

Selain itu, SBY juga menitipkan ucapan terima kasih untuk Anas. Tak hanya itu, SBY juga meminta nama-nama politikus PD dari kubu Anas. 

"Saat itu rombongan sedang istirahat di rumah saya. Lalu saya bacakan BBM Beliau. AU lalu titip pesan minta waktu besok untuk setor nama," sambung Pasek.

Mantan petinggi Partai Demokrat Gede Pasek buka-bukaan soal SBY ingkar janji setelah pelaksanaan kongres luar biasa partai berlambang mercy, 2013 lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News