Cerita Muslim di Australia yang Sembuh Dari Kecanduan Narkoba dan Alkohol

Mohammad mengatakan Dr Hanifi juga membantu kesembuhannya dengan memperkenalkannya pada organisasi nirlaba yang dikelola Islam, Brothers in Need.
"Saya biasa pergi bersama mereka pada Sabtu malam untuk memberi makan para tunawisma," kenangnya.
"[Saya belajar] ada pilihan menjadi Muslim dan Islam untuk saya, daripada pergi ke pub dan minum atau memakai narkoba. Ada hal-hal yang bisa saya lakukan sebagai gantinya, dan saya menikmatinya."
Layanan 'Lifeline' bagi Umat Muslim
Minggu ini, Hayat House memperluas dukungannya bagi komunitas Muslim dengan menawarkan saluran telepon intervensi krisis, yang berlangsung dari Senin hingga Jumat, pukul 9 pagi hingga 5 sore.
Dr Hanifi mengatakan Hayat Line akan serupa dengan Lifeline, yang dijalankan oleh Gereja Uniting Australia.
"Banyak orang tidak ingin menyebutnya Lifeline, mereka lebih suka menyebutnya layanan berbasis Muslim, karena aspek iman dan budaya," katanya.

"Beberapa orang bahkan tidak berbicara dalam bahasa Inggris, mereka berbicara dalam bahasa Arab, jadi layanan ini akan melayani mereka.
Ketika Mohammad mulai mencoba narkoba di akhir masa remajanya, yang dilakukanmya bukan hanya ilegal, tapi dilarang oleh kepercayaannya.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Seludupkan Narkoba dari Malaysia di Pakaian Dalam, Nenek 62 Tahun Ditangkap
- Kepala BNN: 10 Wilayah Ini Rawan Terjadi Penyelundupan Narkoba
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Rutin Gelar Tes Narkoba, PKSS Menyatakan Seluruh Karyawan Bersih dari Zat Terlarang