Cerita Novel yang Sudah Mengeluh ke Polisi dan Jaksa, Tetapi Diabaikan
Senin, 15 Juni 2020 – 17:48 WIB

Novel Baswedan memenuhi panggilan polisi atas kasus dugaan penyiraman air keras yang menimpa dirinya, Senin (6/1/2020). Foto: ANTARA/Fianda Rassat
Saksi, kata Novel, juga bersaksi bahwa air yang disiram adalah air keras dari baunya, dampak terhadap kulit dan beton yang berubah warna serta melepuh.
Selain itu, kata Novel, banyak juga proses persidangan yang janggal karena tidak memeriksa sejumlah saksi yang dianggap penting. Bahkan sejumlah bukti yang dihimpun dan diajukan oleh Novel tidak diangkat dalam sidang.
"Sampai akhir proses persidangan hal itu tidak juga diakomodasi, tentu aneh, ini kepentingan saya sebagai korban diakomodasi oleh JPU," kata dia. (tan/jpnn)
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menceritakan keluh kesahnya karena sempat diabaikan oleh jaksa dan penyidik kepolisian.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
BERITA TERKAIT
- Denpom TNI Kantongi Bukti Transfer Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung
- Usut Kasus Dugaan Korupsi di Dinas PU Mempawah, KPK Sudah Tetapkan 3 Tersangka
- Ray Rangkuti Kritik Kinerja KPK, Kasus Hasto Dikejar, Tetapi Bobby Diundang Koordinasi
- Begini Update Kasus Penembakan 3 Polisi saat Menggerebek Judi Sabung Ayam di Lampung
- Polda Riau akan Tetapkan Tersangka Kasus SPPD Fiktif yang Rugikan Negara Ratusan Miliar
- KPK Periksa 3 Saksi Lagi untuk Kasus Cuci Uang Andhi Pramono