Cerita Tahu Bakso Udang Semarangan Masuk 'Lapak Ganjar', Tak Disangka

Cerita Tahu Bakso Udang Semarangan Masuk 'Lapak Ganjar', Tak Disangka
Kerja keras pelaku UMKM Tahu Bakso Udang Semarangan berbuah hasil, usai jalan terjal yang dialaminya, terutama masa pandemi. Foto: IG @ganjarpranowo

“Waktu saya tanya (para reseller dan pelanggan), tahu kalau ada tahu bakso udang dari mana? Ternyata dari program Lapak Ganjar itu,” tuturnya mengenang.

Christine mencontohkan peningkatan usaha seperti adanya permintaan dari Solo dalam satu minggu mencapai sekitar 50 boks. Dari Cilacap juga bertambah.

Semula hanya 10 boks per pekan, akhirnya menjadi 50-70 boks.

Perekonomian keluarga pun berangsur membaik setelah adanya peningkatan permintaan. Sebab, di masa pandemi, suaminya harus keluar dari pekerjaanya.

Otomatis, keuangan keluarga jadi oleng. Mereka pun bahu-membahu menyeriusi usaha tahu bakso, dan memanfaatkan Lapak Ganjar.

“Ternyata dengan kami berdua menyeriusi usaha ini dan ada program Lapak Ganjar, semua kebutuhan yang tadinya, bayar sekolah itu walaupun daring tetap harus terbayar, cicilan motor, listrik, segala macam itu kan setiap bulan harus keluar ya. Lama-kelamaan itu tetap bisa teratasi, teratasi, teratasi,” ucapnya.

Sebagai informasi, Lapak Ganjar merupakan terobosan yang dilakukan Ganjar Pranowo dengan memanfaatkan jumlah pengikut (followers) di akun Instagramnya. Tujuannya, untuk membantu mendongkrak penjualan pelaku UMKM di wilayah Jawa Tengah. (mcr10/jpnn)

Kerja keras pelaku UMKM Tahu Bakso Udang Semarangan berbuah hasil, usai jalan terjal yang dialaminya, terutama masa pandemi.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News