Cerita Terbaru Arab Saudi tentang Kematian Khashoggi

Cerita Terbaru Arab Saudi tentang Kematian Khashoggi
Aktivis HAM dan rekan-rekan Jamal Khashoggi menggelar demonstrasi di depan Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Senin (8/10). Foto: Reuters

''Harapan mereka, pemerintah tak akan tahu kalau Khashoggi terbunuh,'' ungkapnya.

Sayangnya, klaim dari pejabat tinggi Arab Saudi tersebut diragukan banyak orang. Jika tujuannya hanya untuk menculik dan mengancam, kenapa pemerintah Arab Saudi harus merekrut pakar otopsi?

Beberapa pihak menduga bahwa kisah tersebut hanya disampaikan untuk menjauhkan tuduhan dari Mohammed bin Salman (MBS) dari kasus tersebut. Sebab, sang pejabat sama sekali tak menyebutkan peran putra mahkota Arab Saudi tersebut.

''Yang membentuk tim adalah Ahmed al-Asiri. Dia meminta Saud al-Qahtani beberapa personel yang kenal Jamal secara pribadi,'' ungkapnya.

Senator AS Lindsey Graham terang-terangan menuduh MBS memerintahkan pembunuhan itu. Sedangkan, tokoh negara lainnya bermain lebih halus. Mereka menyatakan bahwa pernyataan pemerintah Arab Saudi kurang kredibilitas.

''Penjelasan dari Arab Saudi tidak konsisten. Kami tetap meminta agar pihak yang bertanggung jawab bisa diadili,'' ujar Menlu Kanada Chrystia Freedland dikutip Al Jazeera.

Wall Street Journal melaporkan kabar bahwa delegasi Arab Saudi, Khalid al-Faisal, sebenarnya sudah mendengar rekaman suara yang dimiliki oleh otoritas Turki. Menurut narasumber anonim, suara dalam rekaman itu sama sekali tak mewakili adegan perkelahian.

''Sama sekali tidak terdengar argumen dalam rekaman itu,'' ujar salah satu keluarga kerjaan.

Pemerintah Arab Saudi terus berusaha lepas dari tekanan internasional terkait pembunuhan terhadap Jamal Khashoggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News