Cetak Lagi 12 Juta Blangko E-KTP

jpnn.com - JAKARTA - Di berbagai daerah, antusiasme masyarakat merekam data kependudukan untuk pembuatan E-KTP meningkat drastis. Ini dipicu tenggat waktu yang dipasang pemerintah, 30 September 2016.
“Kalau biasanya (pemohon) 30 ribu sehari, sekarang itu 200 ribuan di seluruh Indonesia,” kata Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakhrulloh di Kantor Kemendagri, kemarin (2/9).
Meski demikian, Zudan memastikan, tenggat waktu 30 September dikeluarkan hanya untuk menarik minat masyarakat merekam E-KTP.
Tanpa cara tersebut, pihaknya kesulitan untuk memaksa masyarakat. “Biar terbiasa. Masyarakat perlu keluar dari zona nyaman. Ini terapi kejut,” imbuhnya.
Dengan demikian, isu terkait adanya sanksi bagi warga yang tidak merekam hingga batas akhir tersebut tidak benar.
Sampai kapanpun, negara akan tetap memberikan pelayanan pencatatan kependudukan.
Terlebih mobilitas data kependudukan cukup tinggi sehingga terus memerlukan pembaharuan.
Meski demikian, pihaknya tetap meminta masyarakat yang belum melakukan perekaman untuk segera menyelesaikannya.
JAKARTA - Di berbagai daerah, antusiasme masyarakat merekam data kependudukan untuk pembuatan E-KTP meningkat drastis. Ini dipicu tenggat waktu
- Khofifah Menginisiasi Sinergi Ekonomi Nasional, Jatim Jadi Motor Penggerak Pembangunan Daerah
- Nurhasan Ungkap Pengalaman Tidak Nyaman Saat Rumahnya Digeledah KPK
- Staf PDIP Buka Duka Keluarga Akibat Kasus Harun: Anak Trauma Dituduh Anak Koruptor
- Kusnadi Buka Suara Soal Titipan Tas dan Koper dari Harun Masiku
- Pelaku Curanmor Ini Sudah 6 Kali Beraksi di Pesanggrahan, Akhirnya Ketiban Sial, tuh Lihat
- Siswi Diduga Jadi Korban Pelecehan di Sekolah, SMK Waskito Dukung Penegakan Hukum