Cetak Rekor, Investasi Tembus Rp 100 Triliun

PMA Masih Mendominasi

Cetak Rekor, Investasi Tembus Rp 100 Triliun
Cetak Rekor, Investasi Tembus Rp 100 Triliun

jpnn.com - JAKARTA - Melemahnya fundamental ekonomi yang ditandai defisit transaksi berjalan (current account) dan depresiasi rupiah rupanya tak mampu meredupkan pesona investasi Indonesia.

 

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mengatakan, realisasi investasi sepanjang triwulan III 2013 berhasil menembus Rp 100,5 triliun. "Ini untuk pertama kalinya investasi triwulanan bisa di atas Rp 100 triliun," ujarnya saat paparan realisasi investasi triwulan III di Kantor BKPM kemarin (23/10).
       
Data BKPM menunjukkan, jika dibandingkan realisasi investasi triwulan III 2012 sebesar Rp 81,8 triliun, berarti naik 22,9 persen. Mahendra menyebut, Penanaman Modal Asing (PMA) kembali mendominasi arus investasi di Indonesia dengan angka Rp 67 triliun. Angka itu naik 18,4 persen dibanding realisasi periode sama tahun lalu sebesar Rp 56,6 triliun.

Jepang masih menjadi investor terbesar Indonesia dengan nilai investasi USD 1,3 miliar. Kemudian disusul Singapura USD 1,1 miliar, Amerika Serikat USD 600 juta, Korea Selatan USD 400 juta, dan Inggris USD 300 juta.
       
Meski porsinya masih kecil atau hanya Rp 33,5 triliun, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencatat kenaikan signifikan hingga 32,9 persen dibandingkan periode sama 2012 sebesar Rp 25,2 triliun. "Ini artinya investor domestik mulai mengejar," katanya.

Dengan kinerja triwulan III tersebut, kumulatif realisasi investasi sepanjang Januari-September 2013 sudah menembus angka Rp 293,3 triliun. Itu terdiri atas PMA Rp 199,2 triliun dan PMDN Rp 94,1 triliun. "Tahun ini targetnya Rp 390 triliun, saya rasa bisa kita kejar," ucapnya.
      
 Terkait kinerja investasi tersebut, Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku gembira karena dalam kondisi ekonomi yang bergejolak seperti saat ini, realisasi investasi masih bisa tumbuh. "Ini luar biasa. Sebab, bisa bertahan saja sudah hebat," ujarnya.

Mantan Kepala BKPM itu mengatakan, dirinya bahkan sempat memproyeksi realisasi investasi pada triwulan III 2013 ini bakal turun dibanding triwulan II lalu sebesar Rp 99,8 triliun. "Artinya, dengan kondisi saat ini investor masih percaya menanamkan uangnya di Indonesia," katanya.
       
Lantas, bagaimana peta investasi di Indonesia saat ini? Mahendra mengatakan, dalam satu tahun terakhir, terjadi tren pergeseran investasi. Jika dulu lebih banyak didominasi sektor pertambangan, seiring menyusutnya harga komoditas tambang, investasi kini banyak masuk ke sektor manufaktur dan jasa.

"Ini tren bagus karena investasi mengarah pada sektor yang memberi nilai tambah bagi industri," jelasnya.
       
Bagaimana prospek investasi tahun depan? Menurut dia, seiring proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik dan global yang membaik, pemerintah mematok target realisasi investasi lebih tinggi hingga mencapai Rp 450 triliun. "Butuh upaya keras untuk naik 15 persen (dari tahun ini), tapi kami optimistis tercapai," ujarnya. (owi/oki)


JAKARTA - Melemahnya fundamental ekonomi yang ditandai defisit transaksi berjalan (current account) dan depresiasi rupiah rupanya tak mampu meredupkan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News