Chandra Menduga Tawaran untuk Novel Baswedan Cs Upaya Menyelamatkan Wibawa Presiden

Chandra Menduga Tawaran untuk Novel Baswedan Cs Upaya Menyelamatkan Wibawa Presiden
Ketua LBH Pelita Umat sekaligus Ketua Eksekutif Nasional BHP KSHUMI Chandra Purna Irawan. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua LBH Pelita Umat Chandra Purna Irawan ikut menanggapi keinginan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merekrut 56 eks pegawai KPK yang dinyatakan tidak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK), menjadi ASN Polri.

Menurut Chandra, tawaran untuk Novel Baswedan Cs bertujuan untuk menyelamatkan wibawa Presiden Jokowi.

"Saya patut menduga ada upaya untuk menyelamatkan 'wibawa' Presiden di hadapan publik," kata Chandra dalam pendapat hukumnya yang diterima JPNN.com, Rabu (29/9).

Pasalnya, kata Chandra, Komnas HAM, Ombudsman dan eks pegawai KPK menyerahkan sepenuhnya persoalan TWK di lembaga antirasuah itu kepada kebijakan Presiden Jokowi.

"Setelah sebelumnya publik mempertanyakan komitmen presiden terhadap pemberantasan korupsi sejak pemerintah mengeluarkan revisi UU KPK dan kemudian TWK," tutur Chandra.

Kedua, ketua eksekutif BPH KSHUMI (Komunitas Sarjana Hukum Muslim Indonesia) itu berpendapat, semestinya Novel Baswedan Cs bukan direkrut menjadi ASN di tempat yang lain.

Namun, katanya, yang harus dilakukan Presiden Jokowi adalah mengambil sikap atas rekomendasi Komnas HAM dan Ombudsman yang dinilai ada dugaan kesalahan prosedur dalam TWK.

"Terdapat persoalan di tataran teknis pelaksanaan TWK," ujar Chandra.

Chandra Purna Irawan menduga tawaran bagi Novel Baswedan Cs menjadi ASN Polri untuk menyelematkan wibawa Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News