China Makin Garang, Pemimpin Taiwan Mengajak Hindari Perang
jpnn.com, TAIPEI - Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen menandai tahun baru 2022 dengan sebuah pesan untuk China bahwa konflik militer bukanlah jawaban.
"Kita harus mengingatkan pihak berwenang di Beijing untuk tidak salah menilai situasi dan untuk mencegah ekspansi 'petualangan militer' secara internal," kata Tsai pada Sabtu, dalam pidato Tahun Baru yang disiarkan langsung di Facebook.
China mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai bagian dari wilayahnya. Beijing telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik dalam dua tahun terakhir untuk menegaskan klaim kedaulatan tersebut.
Dalam pidato Tahun Baru, Presiden China Xi Jinping sehari sebelumnya mengatakan penyatuan lengkap "tanah air" adalah aspirasi yang dimiliki oleh orang-orang di kedua sisi Selat Taiwan.
Taiwan mengklaim diri sebagai negara merdeka dan telah berulang kali bersumpah untuk mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.
“Militer jelas bukan pilihan untuk menyelesaikan perselisihan lintas selat. Konflik militer akan berdampak pada stabilitas ekonomi,” kata Tsai.
"Kedua pihak bersama-sama memikul tanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional," ujar dia, menambahkan.
Tsai menjelaskan bahwa Taiwan akan mempertahankan sikapnya "untuk tidak menyerah saat menghadapi tekanan dan tidak terburu-buru maju saat menerima dukungan".
Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen menandai tahun baru 2022 dengan sebuah pesan untuk China
- Kunjungan Balasan Mufti Ukraina Rumuskan Kerja Sama RAMU & BAZNAS RI
- Ukraina Serukan Misi Perdamaian lewat Budaya di Indonesia
- Beijing Peringatkan Amerika Tidak Ikut Campur Konflik Laut China Selatan
- Sopir Salim
- Riau Bakal Miliki Jembatan Terpanjang di Indonesia, China Dikabarkan Turut Andil
- China Sebut Aturan Anti-TikTok Bentuk Persaingan Tidak Sehat