Christina Sunardi, Dosen Gamelan di University of Washington, Seattle, AS

Beli Gender dari Klaten, Kangen Makan Soto

Christina Sunardi, Dosen Gamelan di University of Washington, Seattle, AS
Christina Sunardi (dua dari kiri) bersama mahasiswi pemenang Her View Jawa Pos di University of Washington, Seattle, AS. Foto : Candra Wahyudi/Jawa Pos

Christina juga memajang sejumlah ornamen wayang potehi. Sementara itu, di sudut yang lain, dia menempatkan gender, salah satu peranti gamelan. "Ini saya beli dari Klaten," kata Christina.

Semua berawal pada 1997. Saat itu Christina berstatus mahasiswi di University of California, Berkeley. Dia mengambil jurusan musik. Dalam sebuah kesempatan, dia mengikuti program pertukaran mahasiswa dengan Indonesia. Jadilah dia menapakkan kakinya di Jogjakarta.

Kecintaannya akan musik-musik etnik semakin membahana selama dirinya tinggal di Kota Gudeg itu. Dia seakan berada di tempat yang pas untuk belajar gamelan. Maklum, Jogjakarta adalah salah satu daerah di mana gamelan masih sangat eksis. "Saya suka suaranya. Sangat lembut," ungkap Christina tentang latar belakang kecintaannya pada gamelan.

Dasar pencinta musik, Christina tak hanya belajar gamelan. Dia juga mempelajari ragam musik lain di Nusantara. Mulai Bali sampai Sunda. Tak hanya musik, dia juga mendalami seni tari dari daerah-daerah tersebut. Alhasil, perempuan yang mengaku lahir pada Selasa Pahing itu menguasai beberapa jenis tarian. Sebut saja kecak, remo, dan jaipong.

Tidak banyak orang yang mau belajar alat musik Jawa alias gamelan. Lebih-lebih di Negeri Paman Sam. Namun, Christina Sunardi berbeda. Selain lihai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News