Ciaaat! Fraksi PPP Marah sama Papa Novanto, Masa Siiih?

Ciaaat! Fraksi PPP Marah sama Papa Novanto, Masa Siiih?
Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Surabaya pimpinan Romahurmuziy marah kepada Ketua DPR Setya Novanto.

Bos DPR berbendera Partai Golkar itu dianggap melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap fraksi partai berlambang kabah, selama menjabat Ketua Wakil Rakyat sejak 1 Oktober 2014.

Sekretaris Jenderal DPP PPP, Aunur Rofiq membeberkan sejumlah tindakan sewenang-wenang Novanto. Antara lain menerbitkan SK No.83/PIMP/III/2014-2015 tanggal 16 April 2015 tentang perubahan susuna pimpinan fraksi PPP dari semula dipimpin Hasrul Azwar menjadi Epyardi Asda berdasarkan surat DPP PPP yang ditandangani Ketum Djan Faridz dan Sekjen Dimyati Natakusuma. 

Berikutnya, Surat Ketua DPR kepada Presiden RI tanggal 15 Oktober 2015 tentang pengusulan pemberhentian anggota fraksi PPP Irna Narulita dari DPR RI berdasarkan surat DPP PPP yang ditandangani Djan Faridz. Lalu, Surat Ketua DPR kepada Presiden RI pada 19 November 2015 tentang pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR fraksi PPP Irna Nurlita, digantikan Abdul Halim.

Puncaknya, terjadinya pergantian anggota MKD dari fraksi PPP sebelum persidangan etik Ketua DPR Setya Novanto dalam skandal Papa Minta Saham, Senin (7/12) kemarin. Pergantian terjadi antara Zainut Tauhid dengan Dimyati Natakusuma.

"Ketua DPR sejak menjabat telah melakukan sejumlah tindakan sewenang-wenang atas Fraksi PPP DPR RI dan mencampuri rumah tangga PPP," tegas Aunur dalam konferensi pers di Lobi Gedung Nusantara III DPR, Selasa (8/12).

Protes yang dilakukan Fraksi PPP hasil Muktamar Surabaya, tidak lepas dari konflik internal partai tersebut. Apalagi kepengurusan DPP PPP yang hingga sekarang tercatat di Kementerian Hukum dan HAM adalah pimpinan Romahurmuziy, bukan Djan Faridz. (fat/jpnn)

JAKARTA - Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Surabaya pimpinan Romahurmuziy marah kepada Ketua DPR Setya Novanto. Bos DPR berbendera


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News