Cinta Ditolak Putri Pak Camat, Pria Mualaf Menikahi Gadis Buta Lumpuh

Cinta Ditolak Putri Pak Camat, Pria Mualaf Menikahi Gadis Buta Lumpuh
Herman dan gadis pujaannya menikah di Masjid Shiratal Mustaqim, Samarinda Seberang. Upacara akad nikah ini bagian dari pengambilan gambar untuk pembuatan film. Foto: repro

Dengan gemetar dia membuak kerudung istrinya. Dan benar, di hadapannya terlihat seorang wanita sempurna yang memiliki senyum yang begitu menawan dan aura yang begitu tulus dan lembut.

“Subahanallah. Kau begitu sempurna istriku,” ucap Herman mengecup jidat istrinya yang sholeha.

Cerita di atas merupakan cerita dari film pendek yang akan ditayangkan di salah satu stasiun televisi nasional Minggu ini. Film tersebut disutradarai oleh pemainnya sendiri, yaitu Herman, dengan mengambil setting tempat di Kampung Tenun, Masjid Sirathal Mustaqiem.

“Jadi dari film tersebut, sutradara (Herman, Red) ingin memberi pesan bahwa mencari pasangan hidup jangan hanya melihat cantik luarnya saja. Tapi juga kecantikan hati, dan keimanannya,” tutup Ansarullah, yang juga mengambil bagian dalam film pendek tersebut.

Sirathal Mustaqiem dan Kelurahan Tenun menjadi tempat pengambilan gambar karena kedua tempat ini dianggap memiliki nilai budaya serta sejarah.

“Shiratal Mustaqim dan Sarung Tenun Samarinda memang sudah melegenda bagi masyarakat Indonesia. Terkenal bahkan hingga di mancanegara. Ini menjadi nilai jual. Harapanya film yang dibuat tersebut juga ikut laris,” kata Ansarullah. (*/nha)


Hampir semua orang menginginkan pasangan yang sempurna secara fisik dan mental. Namun, ada seorang pria mualaf yang tampan justru menikahi wanita


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News