CJH Selundupan Ambil Nomor Porsi Calon Lain

CJH Selundupan Ambil Nomor Porsi Calon Lain
CJH Selundupan Ambil Nomor Porsi Calon Lain

Demikian juga pada 2014 ini, NAM menerima surat yang sama. Namun, karena belum memiliki uang, dia pun belum bisa melunasi BPIH yang dulu disebut ONH (ongkos naik haji) tersebut. ’’Saya tidak berangkat karena tidak punya uang,’’ jelasnya.

Selama wawancara, NAM sesekali terlihat gugup. ’’Saya tidak terkena masalah, kan?’’ ujarnya.

Dia juga tidak menyangka identitasnya dicatut dalam paspor orang lain untuk berangkat haji. NAM malah menanyakan kondisi orang yang menggunakan namanya tersebut. ’’Apa dia sudah sampai di Tanah Suci?’’ katanya.

Meski belum mampu melunasi BPIH, niat NAM untuk menjadi tamu Allah tidak kunjung surut. Saat ini dia terus berusaha sekuat tenaga menabung. Diharapkan, biaya haji segera bisa lunas. Hanya, sejauh ini dia belum bisa melunasi. Sebab, uang yang dikumpulkan digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Selain itu, dia membiayai beberapa anaknya yang sudah kuliah.

Sehari-hari NAM mengandalkan uang dari tempat kos-kosan. Suaminya dulu bekerja di sebuah pabrik sepatu, namun kini tidak bekerja lagi.

NAM khawatir penggunaan namanya oleh orang lain untuk berangkat haji itu berdampak kepada dirinya. Misalnya, dia harus mengantre dalam daftar tunggu yang bertahun-tahun. ’’Padahal, tahun depan saya berniat menabung,’’ ucapnya.

Pengakuan NAM itulah yang makin menguatkan kecurigaan bahwa keberangkatan empat CJH tersebut penuh kejanggalan. Sebab, porsi NAM yang tidak jadi berangkat ternyata dipakai untuk memberangkatkan CJH lain.

Nah, lalu siapa yang bermain-main? Itulah yang masih ditelusuri. Yang jelas, data-data CJH yang batal tentu menjadi domain Kemenag. Baik kuota kosong karena meninggal, hamil, atau tidak bisa melunasi BPIH seperti yang dialami NAM.

SURABAYA – Kasus empat calon jamaah haji (CJH) ’’selundupan’’ di embarkasi Surabaya makin menguatkan dugaan adanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News